• Senin, 22 Desember 2025

Korban Ditemukan Sejauh 16 NM

Photo Author
- Selasa, 17 Oktober 2023 | 19:39 WIB
DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA: Kondisi korban ditemukan meninggal dunia di perairan Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan sejauh 16,36 Nautical Mile (NM) dari Last Know Position (LKP), sekitar pukul 14.45 Wita, Senin, (16/10).
DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA: Kondisi korban ditemukan meninggal dunia di perairan Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan sejauh 16,36 Nautical Mile (NM) dari Last Know Position (LKP), sekitar pukul 14.45 Wita, Senin, (16/10).

TARAKAN - Pencarian korban tenggelam resmi dihentikan. Mula (60) ditemukan di perairan Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan sejauh 16,36 Nautical Mile (NM) dari Last Know Position (LKP), sekitar pukul 14.45 Wita, Senin, (16/10).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan Syahril mengatakan, jasad korban ditemukan oleh Tim SAR gabungan. Penemuan korban  masih berada di sekitar perairan Bunyu.  

“Kalau dari hasil temuan tadi ya, diperkirakan memang tenggelam,” katanya.

Ia melanjutkan, korban ditemukan dalam kondisi terlentang dan mengapung. Setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi menuju rumah duka di Kelurahan Juata Laut, Tarakan Timur. Sebab permintaan dari keluarga korban.

Dalam pencarian hari kedua ini, pihaknya masih menggunakan armada Rigid Inflatable Boat (RIB) dan alat pendeteksi manusia di dalam laut atau aquaeye. Tim SAR gabungan, diantaranya TNI/Polri, nelayan dan masyarakat sekitar.

“Pencarian sudah selesai dan langsung ditutup pada pukul 15.00 Wita,” ungkapnya.

Meski sebelumnya, terdapat kendala bahwa titik koordinat diduga hilangnya korban yang belum pasti. Menurutnya hal itu mampu diatasi, lantaran pihaknya berhasil menemukan korban di hari kedua pencarian. Titik penemuan korban sempat disisir oleh tim SAR gabungan.

“Kami juga ada yang namanya titik duga. Makanya kami tarik dari situ, didapatlah jarak ditemukan dari diduga jatuhnya korban. Tadi jasadnya masih dalam kondisi utuh,” bebernya.

Meski korban sudah ditemukan, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan keselamatan saat beraktivitas di laut. Selain itu, selalu memperhatikan imbauan cuaca dan mengecek alat keselamatan. Syahril menegaskan, frekuensi kejadian membahayakan manusia ini cukup sering terjadi.

Nelayan abai dan tidak memperhatikan aspek keselamatan. Namun, pihaknya juga mengimbau nelayan selalu menyediakan barang yang mudah mengapung seperti jeriken.

“Paling kami selalu ingatkan mereka untuk selalu membawa alat keselamatan. Seperti pelampung. Ya saya juga berpikir, mungkin nelayan membelinya agak mahal padahal itu penting,” pungkasnya. (sas/uno)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X