TANJUNG SELOR - Pertumbuhan realisasi investasi di Kalimantan Utara (Kaltara) terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2020 tercatat realisasi investasi Rp 3,2 triliun. Jumlah tersebut meningkat di tahun 2021 jadi Rp 5,7 triliun, di tahun 2022 mencapai Rp 13,7 triliun. Kaltara memiliki target investasi Rp 7 triliun pada tahun 2023 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Periode 2021–2026.
“Capaian investasi saat ini sudah melampaui 200 persen. Kalau BKPM yang beri target itu sampai Rp 29 triliun, jadi kita baru sekitar 47 sampai 50 persen,” jelas Penata Kelola Penanaman Modal, Ahli Muda Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara, Rahman Putrayani, Rabu (22/11).
Kaltara sedang menghadapi fase peningkatan investasi yang luar biasa. Fenomena ini tidak terlepas dari adanya kawasan industri terbesar seluas 30 ribu hektare di Kabupaten Bulungan. Kawasan ini lebih luas dibandingkan yang ada di Tiongkok. Salah satu perusahaan di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning - Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur ditarget sudah beroperasi pada semester I 2025.
“Perusahaan itu nantinya akan melakukan ekspor alumunium batangan,” ujarnya.
Sementara itu, PT Phoenix Resources International (PRI) di Tarakan akan beroperasi pada Oktober 2024. Perusahaan di sektor industri kertas ini menanamkan investasi senilai Rp 17 triliun. Semester I ini sudah sekitar Rp 9,4 triliun, akan mengekspor bubur kertas, produk setengah jadi untuk diolah tisu dan kertas.
“Pada tahap 2 nanti, rencananya baru siap menghasilkan produksi jadi dari Tarakan. Itu akan menopang pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen,” ungkapnya.
Tenaga kerja yang berhasil terserap di tahun ini sekitar 1.700 orang. Tersebar di sekitar 900 proyek investasi pada kabupaten/kota. Ia memahami jika muncul banyak pertanyaan dari masyarakat perihal efek masuknya investasi yang besar, namun tidak terasa.
Hal itu dikarenakan penanaman modal di Kaltara dalam skala mega proyek. “Tak terasa sekarang karena memang mega proyek, di kawasan industri sudah terealisasi Rp 1,3 triliun,” imbuhnya.
Progres pembangunan PLTA Mentarang oleh PT Kayan Hydro Nusantara (KHN) turut dinilai catat progres menggembirakan. Saat ini sudah ada Rp 500 miliar investasi yang terealisasi. Jika total realisasinya sampai Rp 40 triliun pada 2040. (fai/uno)