TANJUNG SELOR - Sektor pariwisata Kaltara, diharapkan mampu mendongkrak pendapatan daerah. Pengembangan destinasi wisata di Kaltara juga harus disesuaikan dengan potensi dan keunggulan dari masing-masing geografis wilayah.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltara Njau Anau mengatakan, saat ini Pemprov Kaltara bersama kabupaten/kota, tidak hanya berfokus satu pengembangan ekosistem pariwisata saja. Melainkan harus menyesuaikan dengan potensi yang ada, baik secara agrowisata ataupun ekowisata. Sejauh ini, pihaknya juga tidak berpatokan kepada salah satunya, tapi fokus pada keduanya dengan menyesuaikan potensi dan kondisi geografis masing-masing wilayah.
“Ada beberapa wilayah Kaltara yang sudah mengembangkan agrowisata seperti Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung (KTT), dan Kota Tarakan, karena memiliki kondisi wilayah yang mendukung serta sesuai dengan potensi yang dimiliki,” ungkapnya, Rabu (27/12).
Pengembangan agrowisata juga sukses dilakukan karena dukungan penuh dari pemerintah kabupaten/kota dan peran aktif masyarakat yang memang sangat tertarik dengan agrowisata. Seperti memanfaatkan lahan pertanian, peternakan, dan alam untuk dijadikan sebagai lokasi agrowisata, sekaligus pembelajaran tentang ketahanan pangan. Saat ini yang kurang dari pengembangan wisata di Kaltara, terletak pada pengembangan SDM pengelolanya.
“Hal ini terbuktikan dengan masih banyaknya pengelola swadaya wisata yang masih bingung untuk meningkatkan pelayanan wisatanya,” jelasnya.
“Oleh karenanya, bimtek terkait pengelolaan wisata ini sering kita gelar, karena masih banyak yang belum paham mengenai destinasi utama dengan fasilitas wisata dan mengelolanya. Oleh karena itu pengembangan SDM ini sangat kita tekankan ke masyarakat,” tutupnya. (fai/udi)
