• Senin, 22 Desember 2025

Deportasi Perdana Tahun 2024, Ratusan PMI Bermasalah dari Malaysia Dikembalikan Lewat Nunukan

Photo Author
Indra Zakaria
- Selasa, 6 Februari 2024 | 11:00 WIB
Pekerja migran yang bermasalah dipulangkan ke Indonesia melalui Nunukan.
Pekerja migran yang bermasalah dipulangkan ke Indonesia melalui Nunukan.

 

Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah menjalani masa hukumannya bakal dipulangkan ke tanah air. Tak tanggung-tanggung, ratusan PMI yang berada di Sabah akan dipulangkan ke Indonesia melalui Nunukan.

Deportasi perdana dilakukan pada Februari 2024 berdasarkan informasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu. Itu disampaikan Kepala Balai Pelayanan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kalimantan Utara (Kaltara), Kombes Pol F J Ginting.

Baca Juga: Di Tarakan, 700 Knalpot Brong Sitaan Disulap Jadi 2 Patung Robot

Dijelaskan, sesuai dengan informasi awal yang diterima diperkirakan ada 280 orang yang akan dipulangkan. PMI bermasalah ini berasal dari sejumlah Depot Tahanan Immigration (DTI) yang berada di Sabah, Malaysia.

“Jadi sesuai dengan informasi dari KJRI Kota Kinabalu ada 280 orang. Tetapi dari DTI mana kami belum dapat surat pemberitahuan terbaru. Hasil komunikasi rencananya akan dipulangkan akhir bulan ini,” ujar Kombes Pol F J Ginting Minggu (4/2).

Dijelaskan, proses penanganan PMI yang dideportasi tidak ada yang berubah. Saat pahlawan devisa tiba di Nunukan selanjutnya akan menjalani proses pendataan terlebih dahulu. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan.

“Setelah semua proses dilakukan PMI akan dipulangkan ke daerah asal. Semuanya akan ditangani BP3MI Kaltara sampai dengan pemulangan ke daerah asal,” tambahnya.

Ia menegaskan, proses penanganan seperti pendataan, bertujuan untuk mengetahui berapa banyak dari deportan yang ingin dipulangkan ke daerah asal. Dan memfasilitasi PMI yang ingin bertahan di Nunukan untuk bekerja di sejumlah perusahaan yang bermitra dengan BP3MI Kaltara.

“Kalau yang mau pulang akan kita pulangkan, tapi kalau mereka ingin bekerja di Nunukan maka kami juga akan fasilitas,” bebernya. Sementara, Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya Konsulat Republik Indonesia (KRI) di Tawau, Wiryawan Utomo ketika dikonfirmasi, mengakui pihaknya belum mendapatkan pemberitahuan terkait rencana pemulangan ratusan deportan dari Imigresen, Tawau.

“Bulan ini memang ada rencana pemulangan. Biasanya kami akan mendapatkan pemberitahuan dari Immigration Tawau, tapi sejauh ini belum ada,” pungkasnya. (akz/lim)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X