• Senin, 22 Desember 2025

Warga Pulau Sadau Terus Berkurang, Saat Ini Tinggal Puluhan Saja

Photo Author
- Kamis, 15 Februari 2024 | 13:30 WIB
PENDUDUK BERKURANG: Kondisi warga di Pulau Sadau. FOTO: AGUS DIAN ZAKARIA/RADAR TARAKAN
PENDUDUK BERKURANG: Kondisi warga di Pulau Sadau. FOTO: AGUS DIAN ZAKARIA/RADAR TARAKAN

 

 Menjadi wilayah terluar Kota Tarakan, hingga saat ini Pulau Sadau masih minim sentuhan pembangunan pemerintah. Hal itu terlihat dari belum adanya fasilitas sekolah di pulau dengan luas sekitar 35 hektare tersebut. Alhasil warga pulau Sadau setiap tahunnya terus berkurang lantaran belum adanya sarana pendidikan seperti sekolah dan Taman Kanak-kanak. Sehingga warga memilih berhijrah ke Kota Tarakan untuk menyekolahkan anaknya.

Lurah Karang Harapan, Wilson Simon mengakui jika saat ini masyarakat Pulau Sadau masih menggantungkan kebutuhan di Kota Tarakan. Sehingga setiap harinya masyarakat pulau Sadau harus menyambangi Tarakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Baca Juga: TPS di Karang Rejo Kota Tarakan Sempat Ribut

"Pulau Sadau secara administrasi masuk di dalam wilayah RT 13. Kemudian jumlah KK yang yang Tercatat di Kelurahan sebesar 26 KK. Jadi untuk total penduduknya yang masuk di Kelurahan ada 102 jiwa. Peserta pemilih yang masuk di DPT PPS Kelurahan Karang Harapan itu ada 62 orang pemilih. Jadi warga Pulau Sadau ini memang permanen cuma karena biasanya untuk alasan anak sekolah, kemudian mereka kan banyak keluarganya yang di daerah Selumit dan Juata Permai jadi biasanya orangtua ini menemani anaknya bersekolah di Kota Tarakan," ujarnya, Selasa (13/2).

"Keseharian mereka memang di sana denganata pencarian nelayan dan memasang kerambah. Untuk luas pulau Sadau sekitar 35 hektare. Kami berterimakasih kepada perusahaan yang memberikan kami akses menjangkau pulau Sadau. Karena kalau kita lewat kota ini lumayan jauh tapi kalau dari intraca kita cuma butuh waktu 5 menit," sambungnya.  

Kendati demikian beberapa program pemerintah tetap berjalan dengan melakukan sistem jemput bola seperti program layanan kesehatan, Kependudukan catatan sipil maupun program bantuan pemerintah. Dengan program rutin yang dilakukan, membuat masyarakat Pulau Sadau cukup terbebani.

"Untuk warga Pulau Sadau mereka cukup sering ke Tarakan khususnya saat membeli kebutuhan makan atau peralatan rumah tangga karena di sana kan tidak ada tokoh jadi mereka kalau mau berbelanja ke Tarakan pakai perahu. Kalau untuk kesehatan setiap Minggu ada petugas dari Puskesmas Juata Permai ke sini, begitu pun juga kegiatan posyandu," tuturnya.

"Tapi memang di sini belum ada sekolah sehingga banyak warga yang pindah saat anaknya muai masuk sekolah tapi ketika anaknya selesai mereka kembali. Tapi kebanyakan yang sudah tinggal di Tarakan mereka enggan kembali mungkin karena faktor sudah nyaman di Tarakan," lanjutnya.

Diakuinya saat ini Pemerintah Kota Tarakan. Belum dapat membangun fasilitas sekolah di Pulau dengan luas 35 hektare tersebut. Hal itu disebabkan masih minimnya jumlah anak-anak usia sekolah di pulau tersebut. Selain itu, jarak pulau Sadau ke Tarakan cukup dekat sehingga cukup memungkinkan anak-anak Pulau Sadau bersekolah di Kota Tarakan.

"Untuk perekaman data penduduk atau bantuan pemerintah biasanya petugas kami yang datang ke sana memberi sosialisasi dan membagikan bantuan sosial. Selama ini berjalan baik untuk berbagai program pemerintah baik kesehatan, bantuan sosial, pengurusan kependudukan dan lain-lain," tambahnya.

"Cuma memang untuk sekolah belum bisa karena penduduk usia sekolahnya juga tidak banyak sehingga belum memungkinkan untuk dibangun sekolah," pungkasnya. (zac/lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X