Setidaknya ada puluhan pemilih yang tinggal dan bekerja di Malaysia namun terdata sebagai daftar pemilih tetap (DPT). Seluruhnya dipastikan tetap menyalurkan hak pilihnya ketika hari pemungutan suara.
Itu dipastikan Ketua RT 5, Desa Aji Kuning, Sebatik Tengah, Sunardin. Jumlah mereka ada lebih dari 40 jiwa atas 22 kartu kepala keluarga (KK). Kasus ini sejatinya tidak terjadi di RT-nya saja, RT lain juga ada yang serupa, namun wilayahnya lah yang masyarakatnya terbanyak tinggal di Malaysia.
Sunardin mengaku, di rumahnya memang banyak stiker pemilih yang tinggal di Malaysia di tempelkan di depan rumahnya. Alasan ketika pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilu, tidak bisa diwakilkan, harus membuat stiker itu ditempel di rumahnya selaku ketua RT.
Setidaknya ada 22 stiker pemilih yang di tempelkan di rumahnya. Itu hasil dari pencoklitan yang telah dilakukan pihak KPU sebelum dilakukannya pemilu. “Jadi perwakilan mereka datang ke sini, kemudian setelah benar-benar di data, baru ditempel stikernya meski di rumah saya, karena tidak memungkinkan di tempel di rumah mereka, karena berada di Malaysia,” ujar Sunardin ketika diwawancarai, Rabu (14/2).
Sunardin menerangkan, warganya tersebut memang sudah lama tinggal di Malaysia karena bekerja di perusahaan sawit. Namun, bukan tanpa alasan mereka harus tinggal di wilayah Malaysia, itu karena pekerjaan yang mereka lakukan. “Karena pekerjaannya yang membuat mereka harus tinggal di sana, bukan tinggal tetap, sementara saja sampai habis masa kontrak kerjanya, mereka pulang lagi ke Sebatik,” terang Sunardin.
Jarak perusahaan dari Sebatik sendiri, sejauh 5 kilometer (km) jika ditempuh jalan kaki, membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam lebih. Di wilayah Sebatik Malaysia tersebut, terdapat 3 perkampungan yang ditinggali masyarakat termasuk warganya tersebut.
Sunardin sendiri memastikan seluruh warganya tersebut, datang ke TPS nya untuk menyalurkan hak pilihnya. Hingga pukul 11.30 Wita saja, hampir 90 persen warganya tersebut, telah dia lihat datang mencoblos.
“Hampir semua mencoblos, terkecuali ada yang berhalangan, yang jelas setiap ada pemilu, pasti ada yang seperti ini, saya tetap intens berkomunikasi dengan KPU dan Bawaslu terkait ini, saya sampaikan semua kebenarannya,” beber Sunardin. (raw/lim)