• Senin, 22 Desember 2025

Direktur RSUD Nunukan Mundur dari Jabatan, Tak Ada Kaitan dengan Dugaan Kasus Dana BLUD

Photo Author
- Minggu, 25 Februari 2024 | 10:35 WIB
DIREKTUR Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan, dr. Dulman
DIREKTUR Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan, dr. Dulman

 

DIREKTUR Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan, dr. Dulman diketahui mundur dari jabatannya belum lama ini. Kemundurannya tersebut diiringi dengan temuan dugaan penyalahgunaan dana BLUD di RSUD Nunukan yang mencapai Rp 3 miliar.

Namun, ditegaskan kemunduran dirinya tersebut, tidak ada kaitannya dengan kasus tersebut. Penegasan itu dipastikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Nunukan, H. Miskia ketika dikonfirmasi perihal kemunduran direktur RSUD Nunukan. “Beliau mengajukan pengunduran diri karena beberapa faktor, yang jelasnya tidak ada kaitannya dengan hal itu (dugaan temuan penyalahgunaan BLUD Nunukan),” ujar Miskia ketika diwawancarai, Selasa (20/2).

Baca Juga: Kirim Chat Berisi Rayuan ke Istri Orang, Pria di Nunukan Dipukuli Sampai Babak Belur oleh Empat Buruh Sawit

Menurut Miskia, sejatinya tanggung jawabnya mengurus rumah sakit itu sangat besar, sementara dr. Dulman, merupakan dokter spesialis yang punya kesibukan serta pasiennya  yang banyak. Artinya, keputusan itu diambil dengan pertimbangan ingin fokus ke fungsional.

“Beliau kemungkinan berpikir kasihan pasiennya, apalagi beliau jiwa sosialnya tinggi, disamping itu ada juga wacana beliau ingin sekolah spesialis, karena memang ada anggaran sekolah untuk spesialis dari Kemenkes, untuk kedepannya itu bagus sekali sebenarnya,” tambah Miskia. 

Miskia menerangkan, dr. Dulman telah mencapai hampir 9 tahun lebih dan sudah tidak menjabat sebagai direktur RSUD Nunukan ter tanggal 31 Januari lalu. Saat ini pun telah ada Plt. nya, dimana penggantinya adalah Sabaruddin, sekretaris Dinkes Nunukan yang harus merangkap sebagai Plt. Direktur RSUD Nunukan.

Untuk menduduki jabatan direktur di RSUD, semua tenaga kesehatan yang mengerti manajemen rumah sakit boleh menjabat, yang bersangkutan (Sabaruddin) dianggap punya jam terbang dalam hal manajemen rumah sakit.

“Sejauh ini sementara kita mau stabilkan dulu, karena rumah sakit kita meningkat pelayanannya, bisa dianggap pelayanan seperti tipe B, meski sejatinya tipe C, jadi memang berat untuk mengatur, sementara kita masih butuh dokter, akhirnya dokter Dulman bisa fokus ke spesialisnya, jadi itu bisa sangat membantu kami sebenarnya juga,” beber Miskia.

Sementara itu, dr. Dulman menegaskan, kemundurannya sebagai direktur RSUD Nunukan sejatinya untuk beristirahat sejenak. Di sisi lain, dia juga ingin fokus dengan pekerjaannya sebagai dokter spesialis.

“Saya mau beristirahat dahulu juga, sambil bisa fokus di fungsional juga nantinya, saya berharap juga setelah pengunduran diri saya, pemda bisa menerbitkan SK fungsional saya. Supaya saya bisa mendapatkan hak saya sebagai dokter spesialis,” ungkapnya ketika dihubungi.

Disinggung soal temuan penyalahgunaan BLUD, Dulman juga menegaskan kemundurannya tidak ada kaitannya dengan hal itu. Dulman bahkan sangat meyakini minim keterlibatan dirinya atas kasus tersebut. “Saya juga sampaikan bahwa keterlibatan saya dalam hal itu tidak ada, memang orang menilai posisi saya sebagai direktur, tapi saya rasa itu murni berkaitan dengan pihak bendahara saja,” tutup Dulman. (raw/lim)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X