Salah satu fokus Pemkab Tana Tidung, yakni meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Karena itu, setiap tahun dianggarkan beasiswa untuk mahasiswa S1 yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta.
Hal itu dikatakan Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali dalam Podcast Radar Tarakan, akhir bulan lalu di Tideng Pale. Bupati mengatakan, satu dari 10 program Pemkab Tana Tidung adalah KTT Pintar. Salah satu program KTT Pintar yakni pemberian beasiswa kepada mahasiswa S1.
Baca Juga: Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus
Beasiswa juga diberikan kepada mahasiswa yang sekolah di fakultas kedokteran yang nilainya bisa Rp 5 juta sampai Rp 10 juta per tahun. “Program beasiswa ini sudah bergulir sejak tahun 2021 lalu lewat Dewan Pendidikan,” kata Ibrahim Ali.
Ibrahim Ali menyebutkan, tahun pertama program ini bergulir Pemkab Tana Tidung mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1 miliar, lalu di 2022 naik menjadi Rp 1,5 miliar, 2023 sekitar Rp 1,7 miliar.
“Insyaallah tahun ini (2024) kami anggarkan Rp 2 miliar,” sebut Ibrahim Ali. Selain mahasiswa, Pamkab Tana Tidung juga memberikan beasiswa kepada guru-guru PAUD yang masih berijazah SMA untuk melanjukan ke S1 meski hanya di Univeritas Terbuka.
“Tahun ini kita juga berikan beasiswa kepada 20 guru SD yang masih S1 untuk mendapatkan beasiswa atau tugas belajar ke Universitas Negeri Malang untuk jenjang S2,” ungkap Ibrahim Ali.
Ibrahim Ali mengatakan, bupati sebelumnya almarhum H. Undunsyah telah membangun gedung sekolah yang cukup bagus. Namun setelah dilakukan kajian, gedung bagus belum tentu anak anaknya memiliki IQ yang bagus atau pendidikan yang bagus.
“Makanya saya kemarin berpikir kita setop membangun infrastruktur sekolahnya, tapi yang harus kita perbaiki, rubah, genjot, sumber daya manusianya, sumber daya gurunya, saya sering bilang ke teman-teman tidak mungkin menghasilkan murid yang pintar jika guru tidak pintar, makanya kalau kualitas pendidikannya bagus, kita yakin dong. Insyallah nanti murid-murid yang keluar dari sekolah dan guru berkualitas, anak-anak yang berkualitas pula,” tutup Ibrahim Ali. (ana/har)