• Senin, 22 Desember 2025

Jumlah Penderita HIV di Nunukan Bertambah Setiap Tahun

Photo Author
- Minggu, 7 Juli 2024 | 11:50 WIB
ilustrasi hiv aids
ilustrasi hiv aids

Jumlah penderita human immunodeficiency virus (HIV) di Nunukan diklaim bertambah setiap tahunnya oleh Dinas Pendidikan. Tahun 2023 lalu misalnya, angkanya meningkat dibanding tahun 2022 lalu.

Sebanyak 42 orang yang tercatat terkonfirmasi positif HIV di tahun 2023, sementara tahun 2022, ada sebanyak 31 orang. Artinya setiap tahun bertambah lebih dari 10 orang. Sementara untuk di tahun ini, diklaim sudah ditemukan 10 penderita.

Itu diungkapkan Kepala Bidang  Kesehatan Masyarakat (Kesmas) pada Dinas  Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Nunukan, Hj. Nurmadiah. Dirinya mengaku, Dinkes telah rutin melakukan sosialisasi di tempat-tempat hiburan, namun masih ada ada penderitanya. 

“Ya, kami rutin sosialisasi setiap 3 bulan sekali, tujuannya tentu untuk mengurangi angka penularan,” ujar Nurmadiah.

Baca Juga: Progres Kantor Bupati dan DPRD KTT Sesuai Target, Bupati Monev Pembangunan Jalan dan Puspem

Bahkan sosialisasi dilakukan di tempat-tempat penampungan Wanita Pekerja Sek (WPS), kemudian ke sampai komunitas lelaki suka lelaki (LSL). Sementara komunitas wanita penyuka wanita (WPW) jumlahnya lebih sedikit, sehingga hampir tidak ada terdengar penyebaran HIV pada kelompok tersebut. 

Selain melakukan sosialisasi tentang HIV/AIDS, tim scanning Dinkes Nunukan saat melaksanakan kunjungan ke lokalisasi, selalu membawa alat pelindung kontrasepsi untuk WPS, melakukan pemeriksaan  kesehatan, serta memberikan obat-obatan bagi penderita HIV.

Dirinya mengaku, sebagian besar penderita HIV di Nunukan pria dan wanita usia produktif antara 20 tahun sampai 35 tahun. Banyak juga penderita meninggalkan tempat kerjanya setelah mengetahui tertular penyakit menyerang sistem kekebalan tubuh tersebut. 

Namun, meski pekerja seks identik dengan kaum perempuan, namun penderita HIV di Nunukan lebih banyak kaum pria, kondisi ini disebabkan jumlah hiburan panti pijat dan lokalisasi semakin banyak di sejumlah Kecamatan, khususnya Sebuku.

“Ya, di Sebuku itu ada satu tempat khusus untuk hiburan begitu, bahkan disana jumlah selalu bertambah, sekarang saja sudah lebih dari 10 tempat,” ungkapnya. 

Tidak sampai disitu, pencegahan penularan HIV juga dilakukan pula terhadap calon pengantin (catin), dimana tiap catin disarankan untuk melakukan pemeriksaan  kesehatan sebelum melangsungkan prosesi acara pernikahan.

Bagi catin tertular HIV, Dinkes Nunukan memberikan rekomendasi pengobatan di RSUD hingga penyakitnya bisa teratasi, begitu pula bagi penderita penyakit infeksi sifilis atau raja singa yang melalui kontak seksual. (raw/lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

X