Banjir bandang yang menghantam Krayan Selatan membuat penyaluran bahan bakar minyak (BBM), sembilan bahan pokok (sembako) hingga mobilitas masyarakat terhambat. Ini dikarenakan terdapat ruas jalan yang mengalami longsor dan jembatan rusak parah.
Camat Krayan Selatan, Oktavianus Ramli menyampaikan terdapat jalan yang longsor akibat banjir yang terjadi baru-baru ini. Kemudian, terdapat jembatan penghubung antar kecamatan yang rusak hingga sulit dilalui kendaraan roda empat (R4).
"Memang terjadi curah hujan tinggi belakang ini di Krayan. Pada 12 Juni terjadi banjir bandang. Ada jembatan yang rusak kemarin. Tidak bisa dilewati karena sudah rusak," ucap Oktavianus Ramli kepada Radar Tarakan, Selasa (16/7).
Baca Juga: Kepergok Curi Motor, Pria Kurus Kering Ini Bonyok Dihajar Massa
Dijelaskan, dampak yang kini dirasakan masyarakat terhambatnya distribusi BBM. Bahkan, penyaluran BBM ke masyarakat harus di lakukan di luar SPBU. Lantaran kendaraan yang mengangkut BBM tertahan karena kondisi jalan longsor dan jembatan rusak.
"Pendistribusian BBM satu harga ke masyarakat dari Pertamina dilakukan secara darurat diluar lokasi SPBU. Sebab, mobil pengantar BBM tidak bisa melewati jembatan karena hancur dan putus di terpa banjir. Jadi, masyarakat mendatangi mobil tersebut jadi antre disana," jelasnya.
Ia mengaku, selain BBM, distribusi sembako dan mobilitas orang juga terhambat. Sehingga, untuk sampai lokasi harus ditempuh dengan jalan kaki atau menggunakan roda dua. Sementara barang dipindahkan dari satu kendaraan ke kendaraan lainnya yang berada di seberang sungai.
"Karena memang tidak bisa dilewati mobil. Barang dipindahkan ke kendaraan lain. Ada jalan alternatif tetapi hanya bisa di lalui motor dan harus ekstra hati-hati. Situasinya seperti itu saat ini. Setelah jembatan rusak di depan ada jalan longsor," bebernya.
Saat ini, tindak lanjut dari Pemkab Nunukan atas kejadian ini sudah dilakukan. Bahkan, tim dari BPBD Nunukan telah berada di lokasi kejadian. Kemudian, dari Pemprov Kaltara juga tengah berupa untuk penanganan jalan dan jembatan rusak.
"Tim BPBD Nunukan juga sudah ke lokasi. Kalau dari PU provinsi kemarin juga sudah bergerak. Hanya saja, terhambat alat berat yang berada di Krayan Tengah. Jadi alat belum nyeberang karena masih banjir. Sedang diupayakan tim di lapangan kita lihat penanganan seperti apa," ulasnya. (akz/lim)