Sejumlah isu jadi pembahasan saat pertemuan Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia (Sosek-Malindo) antar Indonesia-Malaysia. Pertemuan perwakilan antar negara melalui Tim Kalimantan Utara (Kaltara) dan Sabah berlangsung di Kota Balikpapan.
Pembahasan dilakukan sejak Selasa, 16 Juli hingga Jumat, 19 Juli 2024. Para tim yang hadir dari Malaysia yakni Ketua Sosek Malindo Sabah, Malaysia Puan Hj. Diyanah Abdullah didampingi Setiausaha Persekutuan Sabah, Dato Sarul Bahiyah binti H Abu, Penguam Besar Negeri Sabah, Setiausaha HEDNP, Pengarah Majelis Keselamatan Negara Sabah (MKNS) merangkap setiausaha Sosek Malindo dan Deputi Kementerian yang berhubungan Sosek Malindo.
Baca Juga: Buntut Didemo Anak Buah, Kemenag Kalsel Utus Yamani Sebagai Plh Kepala Kemenag HSS
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Nunukan Adrian Soetrisno menyampaikan ada sejumlah isu yang fokus dibahas dalam pertemuan tersebut. Khususnya pada kelompok kertas kerja tiga yang membidangi keselamatan/keamanan dan pengelolaan sempadan/perbatasan.
"Seperti, pembahasan kapal penumpang sektor Sebatik, Indonesia dan Tawau, Malaysia. Kami juga membahas tekait kebutuhan pelayaran bagi kapal-kapal Indonesia ke Malaysia.
"Kemudian, kami mengusulkan agar kapal ikan dapat menggunakan kapal kayu," ujar Adrian Soetrisno, Selasa (23/7). Lanjutnya, Tim Sosek Malindo Kaltara juga membahas terkait Pos Perbatasan Pensiangan, Malaysia-Tau Lumbis, Indonesia dipindah ke Bantul Pagalungan, Malaysia-Lumbis Pansiangan, Indonesia.
Kemudian, terkait penyelundupan narkoba juga dibahas bersama isu lainnya yang berhubungan dengan perbatasan."Isu keamanan terkait penyelundupan narkoba. Termasuk usulan Provinsi Kaltara terkait dengan pembukaan semula Serudung-Sei Menggaris dari patok A-485 ke patok A-708, penandaan perbatasan negara terkait aktivitas masyarakat di sepanjang Sungai Ular, Kecamatan Sei Menggaris," jelasnya.
Pemba lainnya antara perwakilan dua negara, yakni upaya pencegahan bencana banjir yang terjadi di Sungai Sembakung. Dan terkait isu baru dalam pertemuan Sosek Malindo terkait aktivitas masyarakat Desa Kabu dan Desa Syaliliran.
Masyarakat di dua desa tersebut melintas ke wilayah Kecamatan Lumbis Hulu dan Labang untuk menjangkau wilayah Sabah, Malaysia.
"Kami juga diberikan kesempatan nantinya untuk dapat mengikuti kegiatan pembahasan Perjanjian Lintas Batas /Border Crossing Agreement antara Indonesia dan Malaysia," pungkasnya. (akz/lim)