• Senin, 22 Desember 2025

Peralihan Musim, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di Kaltara

Photo Author
- Sabtu, 12 Oktober 2024 | 11:00 WIB
Sudut kota Tanjung Selor.
Sudut kota Tanjung Selor.

Suhu panas masih merata terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Fenomena ini terjadi akibat masa peralihan antar musim kemarau dan musim hujan.

Kepala Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi mengatakan, cuaca panas terjadi pada pagi hingga siang hari, diikuti dengan kemungkinan hujan pada sore atau malam.

Hujan di masa peralihan ini sering bersifat tidak merata, dengan intensitas sedang hingga lebat dalam waktu singkat.“Kondisi atmosfer yang labil di masa peralihan meningkatkan potensi terbentuknya awan konvektif seperti cumulonimbus (CB) yang bisa memicu cuaca ekstrem seperti petir, angin kencang,” kata Sulam kepada Radar Kaltara, Jumat (11/10).  

Saat ini, sambung Sulam, beberapa wilayah di Indonesia. Khususnya, di Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Timur, diperkirakan telah memasuki awal musim hujan pada Oktober dasarian II.

“Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada menghadapi cuaca yang terik dan potensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan. Hujan dengan intensitas tinggi bisa terjadi kapan saja dan mungkin disertai petir serta angin kencang,” ungkapnya.

Dalam skala global, nilai IOD, SOI dan Nino 3.4 tidak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

MJO berada pada fase 3 Netral (West Hemisphere and Africa) yang menunjukkan kurang berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

“Aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial diprakirakan aktif di wilayah Sumatra bagian utara hingga tengah, pesisir Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua dalam sepekan ke depan. Sementara untuk aktivitas gelombang atmosfer Kelvin terpantau di sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah untuk sepekan ke depan,” bebernya.

 

“Faktor ini mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut,” sambungnya. Di Kaltara, kata dia, dalam tiga hari terakhir masih berada di kisaran normal. Yaitu, 33 derajat celcius. “Sekarang ini suhu udara tertinggi di Tanjung Selor 31 derajat celcius. Normal,” jelasnya.

Dijelaskan, Kaltara merupakan daerah yang tidak mempunyai batas yang jelas antar periode musim hujan dan musim kemarau atau daerah non zona musim (non zom). “Jadi, tidak mempunyai perbedaan yang jelas antar periode musim hujan dan musim kemarau,” pungkasnya. (jai/har) 

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

X