• Minggu, 21 Desember 2025

Kaltara Bakal Diguyur Hujan Beberapa Hari ke Depan, Ini Daerah yang Terpapar

Photo Author
- Kamis, 14 November 2024 | 12:15 WIB
PREDIKSI CUACA : BMKG Tarakan memprediksi hujan dengan intensitas menengah akan terjadi hingga 20 November mendatang. (ELIAZAR/RADAR TARAKAN)
PREDIKSI CUACA : BMKG Tarakan memprediksi hujan dengan intensitas menengah akan terjadi hingga 20 November mendatang. (ELIAZAR/RADAR TARAKAN)

PROKAL.CO, Cuaca hujan dengan intensitas menengah diprediksi akan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan akan terjadi hingga 20 November mendatang.

Kondisi tersebut diprediksi akan terjadi di beberapa wilayah di Kalimantan Utara (Kaltara). Selain itu, diprediksi juga di beberapa wilayah berpotensi hujan lokal dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi secara tidak merata.

 

Baca Juga: Terekam CCTV, Pria Ini Ngaku Bukan Mau Menjambret, Tapi Kacak Susu Korban

Forecaster BMKG Tarakan Hermansyah mengatakan, untuk hujan yang akan turun di beberapa wilayah di Kaltara diprediksi normal hingga atas normal yakni berkisar 50 hingga 150 milimeter atau sebesar 90 persen.

"Namun terkecuali wilayah Sembakung, Betayau, Tarakan, Tana Lia, Tanjung Palas Utara, Tanjung Selor, Sekatak, Tanjung Palas Timur dan Tanjung Palas," katanya.

Ia menambahkan, di Kaltara untuk kondisi cuaca hujan di wilayah Kaltara ini cenderung bervariasi, ringan hingga sedang.

Kemudian untuk hujan lokal yang diprediksi akan terjadi juga dalam beberapa hari kedepan, untuk durasi hujan dan intensitas hujan yang terjadi diprediksi cukup lebat.

Baca Juga: Diduga Terkait Utang, Pemuda Tewas di Kos Tanjung Selor: Ini Penjelasan Polisi

Prediksi hujan lokal ini masih berpeluang terjadi selama 3 hari ke depan. Untuk waktu terjadinya pun diprediksi tak menentu, bisa terjadi pada pagi, siang hingga dini hari.

"Ya saya himbau tetap waspada saja. Meskipun hujan lokal hanya sebentar tapi lebat, apalagi disertai petir," imbaunya.

Disebutkan Hermansyah, kondisi cuaca hujan yang diprediksi akan terjadi didapati dipengaruhi oleh labilitas udara di atmosfer. Kemudian kondisi panas yang cukup tinggi juga menjadi pemicu terjadinya hujan.

"Terdapat pula dua siklon yang saat ini berkembang di wilayah Laut China Selatan yang menjadi faktor. Namun kita tidak terdampak langsung di siklon itu," pungkasnya. (zar/jnr)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X