• Minggu, 21 Desember 2025

Makan Bergizi Gratis di Kaltara, Sehari Butuh 20 Ton Beras

Photo Author
- Sabtu, 23 November 2024 | 11:45 WIB
MAKAN GRATIS : Pjs. Gubernur Kaltara, Togap Simangunsong didampingi Pjs. Bupati Malinau Pollymaart Sijabat memulai pelaksanaan uji coba program makan bergizi gratis di SDN 002 Malinau, Rabu (16/10).
MAKAN GRATIS : Pjs. Gubernur Kaltara, Togap Simangunsong didampingi Pjs. Bupati Malinau Pollymaart Sijabat memulai pelaksanaan uji coba program makan bergizi gratis di SDN 002 Malinau, Rabu (16/10).

Kalimantan Utara (Kaltara) mendapatkan jatah lima titik untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) dari pemerintah pusat pada tahap pertama yang dimulai 2 Januari 2025.

Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Kaltara, Togap Simangunsong mengatakan, untuk pelaksanaan program MBG ini ditetapkan untuk satu titik akan melayani 2.500-3.000 siswa. Jadi untuk satu titik itu nanti bisa melayani lebih dari satu sekolah.

Baca Juga: 425 PJU Pemprov Kaltara Dipinjampakaikan ke Dishub KTT, 70 Persen Tak Berfungsi

“Jadi tergantung jumlah siswanya. Pokoknya ada kriterianya radius 6 kilometer dan tidak boleh lebih dari 30 menit jarak tempuhnya untuk menjaga supaya kualitas makanan tetap terjaga,” ujar Togap kepada Radar Tarakan, Jumat (22/11/2024).

Untuk sekolah yang jadi sasaran dari program MBG ini, sementara belum ditetapkan yang mana yang akan didahulukan. Tapi yang jelasnya program ini diperuntukkan bagi siswa mulai dari tingkat TK sampai SMA sederajat.


Untuk Kaltara dengan jumlah siswa sekitar 143 ribu. Dalam hitung-hitungannya, dari jumlah ini akan membutuhkan besar yang cukup banyak setiap harinya.

“Sehari itu butuh 20 ton. Ini cukup banyak, tentu harus dipersiapkan. Karena selama ini rata-rata dari survei dan saya tanyakan langsung, anak-anak itu tidak sarapan. Kalaupun sarapan, paling pisang dan mie,” tuturnya.

Adapun pelaksanaan program MBG ini akan didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, untuk berapa besaran yang dikucurkan di lima titik di Kaltara ini masih akan disesuaikan dengan jumlah siswanya.

“Pastinya, dia itu Rp 15 ribu per porsi. Ini sudah ada formulasinya, jadi dengan anggaran per porsi itu akan pas untuk di semua daerah. Yang paling besar biayanya itu di susu, jadi itu yang disesuaikan kebutuhannya nanti,” pungkasnya. (iwk/har)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: prokal.co

Tags

Rekomendasi

Terkini

X