• Minggu, 21 Desember 2025

Manager Perusahaan Sawit Ditemukan Gantung Diri di Pohon, Diduga Frustasi karena Ini...

Photo Author
Indra Zakaria
- Senin, 23 Desember 2024 | 13:21 WIB
TAK BERNYAWAI: Pihak kepolisian mengevakuasi jenazah Sa, dan selanjutnya dibawa ke rumah sakit untuk divisum.
TAK BERNYAWAI: Pihak kepolisian mengevakuasi jenazah Sa, dan selanjutnya dibawa ke rumah sakit untuk divisum.

 

Seorang Manager perusahaan kelapa sawit di Kabupaten Bulungan berinisial Sa (40) ditemukan meninggal dunia dengan dugaan gantung diri di area perkebunan sawit Desa Sajau Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Sabtu (21/12).

Diduga, korban mengakhiri hidupnya karena frustrasi akibat penyakit yang tak kunjung sembuh dan membutuhkan biaya besar untuk pengobatan. Kapolresta Bulungan, AKBP Rofikoh Yunianto, S.I.K., melalui PS Kasi Humas Polresta Bulungan, Ipda Magdalena Lawai, S.Sos., mengungkapkan bahwa jenazah korban ditemukan oleh seorang pemanen sawit, SO pada pukul 09.30 WITA. Saat ditemukan, korban tergantung pohon menggunakan tali sepanjang kurang lebih 75 cm.

Baca Juga: Mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak Disemayamkan di Tenggarong, Satu Pemakaman dengan Mendiang Anaknya

“Kejadian ini baru diketahui setelah korban ditemukan tergantung di pohon oleh salah satu karyawan perusahaan sawit. Kami langsung melakukan olah TKP dan membawa jenazah ke rumah sakit untuk visum,” jelas Ipda Magdalena.

Kronologi kejadian bermula pada Jumat (20/12) pukul 06.30 WITA, ketika korban meninggalkan mess menggunakan sepeda motor Honda Beat warna hitam. Korban sempat bertemu dengan beberapa saksi, NN, YI, dan JI, yang merupakan rekan kerjanya.

Namun, korban tidak kembali ke mess hingga malam hari, sehingga para karyawan mulai mencarinya. Pada Sabtu pagi, SO yang sedang melakukan pencarian menemukan korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Ia segera memberi tahu karyawan lain, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, korban diduga mengakhiri hidupnya karena merasa tertekan akibat penyakit yang dideritanya. Penyakit tersebut membutuhkan biaya besar untuk pengobatan, namun tidak kunjung sembuh.

“Namun, kami tetap menunggu hasil visum dan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab kematian,” tambah Ipda Magdalena. Langkah-langkah yang dilakukan kepolisian , yaitu pengecekan dan olah TKP. Mengumpulkan barang bukti dan keterangan dari saksi. Membawa jenazah ke RSUD Tanjung Selor untuk visum et repertum. Hingga, berkoordinasi dengan pihak keluarga korban. 

“Pemeriksaan terhadap saksi-saksi masih terus dilakukan. Kami juga menunggu hasil visum untuk memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan atau hal lain yang mencurigakan,” kata Ipda Magdalena.

Ipda Magdalena juga mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan mental dan fisik orang di sekitar mereka. Ia berharap kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk memberikan perhatian lebih kepada orang-orang yang sedang menghadapi tekanan atau masalah berat.

“Jika Anda atau orang terdekat sedang menghadapi masalah atau tekanan berat, jangan ragu untuk mencari bantuan. Baik dari keluarga, teman, maupun tenaga profesional,” pungkasnya. (dni/ana)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

X