Sejumlah kecamatan yang berada di daerah aliran sungai (DAS) Sembakung kembali direndam banjir. Ini diakibatkan banjir kiriman dari negeri jiran yang merupakan hulu sungai Sembakung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Arief Budiman menyampaikan berdasarkan pantauan di lapangan tinggi muka air (TMA) mengalami penurunan dari sebelumnya. Penurunan TMA berdasarkan pantauan alat ukur yang terpasang 6 centimeter.
"Hasil pemantauan kondisi cuaca dan kondisi terkini TMA Sungai Sembakung Selasa, 24 Desember 2024 pukul 7:30 WITA terpantau surut pada level 4.44 meter. Penurunan 6 cm dari pantauan sebelumnya 4.50 meter," ucap Arief Budiman kepada Radar Tarakan, Selasa (24/12).
Dijelaskan, banjir yang kerap terjadi di Kecamatan Sembakung diakibatkan banjir kiriman. Apalagi, hulu sungai Sembakung berada di wilayah Malaysia. Dan kondisi diperparah ketika curah hujan tinggi terjadi di hulu sungai Sembakung.
"Saat ini aktifitas masyarakat berjalan normal. Karena 80 persen dari banjir kiriman dari Malaysia melalui Kecamatan Lumbis Pansiangan.
Sementara, 20 persen karena curah hujan yg tinggi di wilayah Kecamatan Lumbis, Sembakung, Sembakung Atulai, Lumbis Ogong dan Lumbis Hulu," jelasnya. (*)