Banjir yang terjadi di Krayan Selatan sejak Minggu (12/1) lalu membuat jembatan penghubung antar kecamatan terputus. Situasi ini berdampak pada tujuh desa yang berada di hilir Kecamatan Krayan Selatan.
Camat Krayan Selatan Oktavianus Ramli menyampaikan ketinggian air di Sungai Krayan Selatan saat ini mulai surut. Sementara, curah hujan tinggi masih terjadi di wilayahnya. Sehingga, dikhawatirkan debit air sungai kembali naik.
"Kondisi hari ini air sungai mulai surut. Tetapi masih hujan disini. Jembatan yang putus kemarin sudah dibuatkan jembatan darurat. Jika air kembali naik dikhawatirkan jembatan darurat akan hanyut," ucap Oktavianus Ramli kepada Radar Tarakan.
Baca Juga: Astaga..!! Di Nunukan Ada Makan Bergizi Gratis Berulat, Puluhan Pelajar SMA di Nunukan Terkena Diare
Dijelaskan, langkah cepat pasca terputus jembatan penghubung antar kecamatan di Krayan Selatan sudah dilakukan. Bersama, masyarakat tokoh adat dan TNI Polri secara swadaya membuat jembatan darurat agar aktivitas perlintasan orang tetap berjalan.
"Itu jembatan darurat agar aktivitas tetap berjalan. Walaupun tidak dapat dilalui kendaraan. Setidaknya, masyarakat masih bisa melintas dan harus berhati-hati karena kondisi sungai," jelasnya.
Dampak putusnya jembatan dan tidak dapat dilalui kendaraan membuat tujuh desa di Krayan Selatan kesulitan Bahan Bakar Minyak (BBM). Apalagi, kebutuhan BBM untuk industri seperti PLN begitu besar. Sementara, BBM yang masuk tidak ada sejak jembatan terputus.
"Ada tujuh desa di hilir ini kesulitan BBM. Bahkan, stok untuk PLN tinggal beberapa hari lagi. Jika diangkut tidak menggunakan kendaraan waktu tempuh hingga 3 jam lama," kisahnya.
Ia mengakui, atas kondisi ini sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak. Sehingga, kebutuhan masyarakat yang terdampak banjir dapat terpenuhi. Dan aktivitas tetap berjalan seperti biasanya.
"Kita berharap perbaikan jembatan permanen. Karena ini akses yang menghubungkan antara kecamatan. Akses ini juga dilalui untuk distribusi kebutuhan masyarakat. Seperti BBM dan sembako (sembilan bahan pokok)," pungkasnya. (akz)