Sebagai upaya berbagi kebahagiaan kepada masyarakat, sejak 10 Maret 2025 lalu PT Pelni membuka peluang masyarakat untuk mudik gratis melalui Program Tiket Gratis Lebaran 2025.
Kendati demikian, tidak sedikit masyarakat yang kecewa lantaran tidak mendapatkan kesempatan tersebut. Sehingga timbul pertanyaan apakah program tersebut benar adanya.
Baca Juga: Arus Mudik dari Bandara Juwata Tarakan Diprediksi Naik 10 Persen
Saat dikonfirmasi Kepala Cabang PT PELNI Tarakan, Ferdy Ronny Maseng membenarkan jika program tiket gratis tidak masuk ke Kota Tarakan. Dijelaskannya, program tersebut diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.
Dalam program tersebut Pelni men menyediakan 9.250 tiket untuk 28 rute perjalanan yang telah dibuka sejak 10 Maret 2025 lalu. Namun kata dia, sayangnya Kota Tarakan tidak termasuk dalam daftar kota yang mendapatkan kuota tiket gratis tersebut.
Baca Juga: 9 Kasus Kebakaran Januari-Maret 2025 di Tarakan, Dominan karena Korsleting Listrik
"Sebenarnya kami sudah berkoordinasi terkait program ini supaya bisa masuk ke Tarakan, tapi dari Kemenhub keterbatasan alokasi tiket. Jadi sangat disayangkan warga Tarakan belum bisa merasakan program ini. Dari kami selalu siap jika diberikan kuota, tetapi ini merupakan kebijakan dari Kementerian, dan Tarakan tidak masuk dalam daftar penerima,” sesal Ferdy, Jumat (21/3).
Baca Juga: Pria di Tarakan Curi 270 Kg Daun Bawang, Hasilnya Ternyata Untuk Judi Online
Lanjutnya, jika program ini hanya diberlakukan untuk rute-rute pelabuhan dengan kepadatan tinggi selama arus mudik Lebaran. Untuk wilayah Kalimantan, hanya rute Balikpapan-Makassar yang terpilih dalam program ini.
“Penentuan rute berdasarkan pelabuhan terpadat di masing-masing regional. Untuk Kalimantan, hanya rute Balikpapan - Makassar, Batam - Belawan, Kumai - Semarang, Makassar - Baubau, Balikpapan - Surabaya, Makassar - Surabaya, Batam - Tanjung Priok, Ternate - Ambon, Sorong - Manokwari dan lainnya. Untuk rutenya itu bolak-balik," jelasnya.
"Kami berharap masyarakat Kota Tarakan dapat bersabar dan kami pun berharap di tahun depan program tersebut masuk ke Kota Tarakan. Semua cabang Pelni di daerah juga memperjuangkan daerahnya masing-masing tidak terkecuali Tarakan. Kami di sini sudah berupaya agar program ini juga masuk Tarakan, tapi kembali lagi semua diputuskan dari pusat," pungkasnya. (zac).