Daerah pesisir Pantai Amal Kota Tarakan yang dihuni sekitar 7 ribu jiwa (data BPS), termasuk anak dan remaja pada usia sekolah di dalamnya tidak dibarengi dengan jumlah sekolah yang memadai.
Tercatat hanya ada 3 Sekolah Dasar (SD) Negeri, 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dan beberapa Taman Kanak-Kanak (TK), serta tidak ada Sekolah Menengah Atas (SMA).
Baca Juga: RSD Tanjung Selor Tuai Kritik Gara-Gara Diduga Tolak Pasien BPJS Rawat Inap
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Tamrin Toha menjelaskan kurangnya lahan jadi faktor minimnya sekolah di daerah pesisir. "Pemerataan sekolah di Kota Tarakan terkendala lahan terutama di pesisir, contohnya lahan untuk SMP 13 di pesisir tidak cukup, akhirnya digabung sama SMP 7," terangnya, Kamis (13/3).
Menurutnya, persoalan lahan sangat mempengaruhi perkembangan pembangunan gedung sekolah di Tarakan. "Bahkan untuk satu kelurahan satu sekolah saja lumayan sulit, butuh koordinasi dengan banyak pihak," ujarnya.
Saat ini SMA terdekat yang dapat diisi oleh anak daerah pesisir Pantai Amal adalah SMAN 2 Tarakan, yang berlokasi di Kampung 6, namun jaraknya cukup jauh dan tidak dapat menampung semua yang ingin masuk di sana.
Khusus pelajar di wilayah pesisir sendiri mendapat bantuan transportasi dari pemerintah untuk kemudahan menuju sekolah. "Sudah disediakan 4 armada bus untuk transportasi pelajar di daerah pesisir, penjemputan biasanya jam 6 dan diprioritaskan untuk anak TK, SD dan SMP," jelasnya.
Sebagai faktor fundamental dalam menerbitkan cendekiawan di masa mendatang, pembangunan sekolah di wilayah pesisir tentunya dibutuhkan guna menopang para pelajar-pelajar pesisir yang sulit mendapat akses pendidikan. (*wld/)