Rel atau jembatan yang dibangun warga Kecamatan Krayan Tengah kembali tertimbun tanah longsor. Padahal, warga Desa Ba' Liku, Desa Long Rian dan Desa Pa Yalau baru saja membangun rel atau jembatan agar dapat melewati longsoran sepanjang 63 meter.
Camat Krayan Tengah, Marjuni mengungkapkan belum adanya penanganan longsor pada ruas jalan nasional penghubung Ba Liku Krayan Tengah dengan Long Umung Krayan Timur, pihaknya bersama warga melaksanakan gotong royong pada 27 hingga 30 Maret 2025 membuat rel atau jembatan melewati tanah longsor.
Baca Juga: Arus Balik di Bulungan Diprediksi pada 5-7 April
"Sebagai mana yang kami laporkan sebelumnya (kondisi tanah longsor). Untuk itu sambil menunggu adanya penanganan longsoran dari pemerintah (Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Utara, Kementerian Pekerjaan Umum) sehingga dilakukan pembangunan rel jembatan agar dapat dilalui masyarakat," ucap Marjuni kepada Radar Tarakan.
Dijelaskan, langka pembangunan rel jembatan ini bertujuan agar jalan ini dapat dilalui kendaraan roda dua. Namun, rel jembatan yang baru selesai dikerjakan kembali tertimbun material longsoran dengan panjang sekira 6 meter.
"Dan berpotensi lagi akan longsor susulan. Pengejaran berjalan 2 hari. Karena tingginya curah hujan pada 31 Maret 2025 dan 1 April 2025, rel jembatan yang baru selesai dibuat tertimbun lagi dengan material longsoran," kisahnya.
Ia mengaku, kondisi rel jembatan sepanjang 6 meter tertimbun material longsor saat ini masih bisa dilewati menggunakan kendaraan roda 2. Hanya, motor harus didorong saat melintas di jalan tersebut.
"Motor diseret atau dorong, paling kurang 2 orang, 1 orang yang pegang motor dan 1 orang yang dorong melewati papan yang di letak diatas material longsor," pungkasnya. (akz)
