• Senin, 22 Desember 2025

Setelah 20 Tahun, Kucing Merah Kalimantan Ditemukan Kembali, Populasi Masih Misteri

Photo Author
- Rabu, 28 Mei 2025 | 10:11 WIB
Tangkapan layar yang menampilkan kucing merah satwa endemik Kalimantan dari Kamera Trap TNKM. FOTO: TNKM/RADAR TARAKAN
Tangkapan layar yang menampilkan kucing merah satwa endemik Kalimantan dari Kamera Trap TNKM. FOTO: TNKM/RADAR TARAKAN

 

Setelah hampir dua dekade tidak terlihat, kucing merah Kalimantan (Catopuma badia) kembali ditemukan di kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM). Temuan ini berasal dari kegiatan inventarisasi potensi yang dilakukan pada tahun 2023 oleh tim Balai TNKM, menggunakan kamera trap.

Keberadaan spesies endemik yang hanya ada di Pulau Kalimantan ini semakin mempertegas pentingnya upaya konservasi di kawasan yang memiliki luas 1,27 juta hektare tersebut. Kepala Balai TNKM, Seno Pramudito, menjelaskan bahwa kucing merah Kalimantan adalah satwa langka yang sebelumnya terakhir kali terlihat pada tahun 2003.

"Ini ditemukan teman-teman melalui kamera trap, sebelumnya terakhir terlihat sekitar tahun 2003," ungkapnya. Meskipun temuan ini menggembirakan, populasi kucing merah Kalimantan masih menjadi misteri. Seno menjelaskan bahwa hingga saat ini, belum ada pendataan populasi spesifik untuk spesies tersebut di kawasan TNKM.

"Memang belum ada penghitungan khusus. Temuan ini baru dari satu titik, jadi kita belum bisa menentukan jumlah pastinya," jelasnya. Secara umum, berdasarkan literatur, populasi kucing merah di seluruh Kalimantan diperkirakan hanya tersisa sekitar 2.500 ekor.

Angka tersebut mencakup wilayah Indonesia dan Malaysia, tepatnya di Sarawak. Oleh karena itu, TNKM akan melanjutkan kegiatan pendataan dan memperdalam inventarisasi potensi yang ada. 

Untuk mendapatkan data yang lebih akurat mengenai keberadaan kucing merah di kawasan ini, pihak TNKM berencana untuk melibatkan tenaga ahli, termasuk dari universitas dan lembaga konservasi. "Ke depan, kalau kamera trap kembali merekam keberadaan kucing merah, kita akan fokuskan pendataan lebih detail," kata Seno.

Namun, temuan ini juga membawa tanggung jawab bersama. Seno mengimbau masyarakat untuk tidak memburu atau mengganggu keberadaan kucing merah Kalimantan, yang kini masuk dalam kategori terancam punah.

"Kami minta masyarakat tidak memburu. Kalau melihat atau menemukan, segera laporkan agar bisa diselamatkan bersama," tegasnya. Langkah konservasi ini diharapkan bisa membantu memastikan kelangsungan hidup kucing merah Kalimantan, serta mendukung keberagaman hayati yang ada di kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang.

Ke depannya, TNKM akan terus melakukan pendataan potensi dan memperkuat langkah perlindungan terhadap satwa langka yang ada di wilayah tersebut. (*dip/ana)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X