NUNUKAN - Sabah diperkirakan akan memiliki satu jalur utama jalan darat yang menghubungkan wilayah ini langsung ke Kalimantan, Indonesia. Proyek jalan baru dari Kalabakan menuju perbatasan Malaysia-Indonesia Seimanggaris dapat direalisasikan di masa mendatang.
Wakil Ketua Menteri merangkap Menteri Pekerjaan Umum, Datuk Shahelmey Yahya, dalam jawaban lisan terhadap pertanyaan Anggota Dewan Undangan Negeri (ADUN) Sindumin, Datuk Dr. Yusof Josree Yacob dalam Sidang Dewan Undangan Negeri Sabah, menyampaikan bahwa jalur utama tersebut merupakan proyek strategis yang melibatkan pembangunan jalan sepanjang 28 kilometer dari Kalabakan menuju perbatasan.
Ini juga termasuk satu jalan cabang (spur road) sepanjang 20 kilometer yang menghubungkan ke Kampung Serudong Laut. “Proyek ini kini berada pada tahap Studi Pendahuluan dan Perancangan Desain yang telah disetujui dalam Rolling Plan ke-3 Rencana Malaysia ke-12 (RP3, RMKe-12). Pekerjaan awal seperti pengukuran tanah, pemetaan utilitas, dan penyelidikan geoteknik sedang giat dilaksanakan,” ujarnya dikutip dari Sabah Dimensi.
Ia menyampaikan bahwa pengembangan jalur ini penting mengingat Indonesia telah memulai proses pemindahan pusat pemerintahan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terletak di Kalimantan Timur.
Pada saat yang sama, satu lagi proyek terpisah juga sedang direncanakan, yaitu pembangunan jalan dari Pekan Pagalungan menuju Pekan Perbatasan Bantul di Distrik Pensiangan, Sabah.
Proyek ini disetujui di bawah program Jalan Daerah Terpencil (JALB), Rolling Plan ke-3 RMKe-12, dengan pendanaan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pembangunan Desa dan Daerah (KKDW).
“Proyek jalan menuju Bantul kini berada dalam tahap proses pengadaan,” tambahnya. Pembangunan jalur-jalur ini diperkirakan tidak hanya akan memperkuat jaringan konektivitas darat lintas batas, tetapi juga berpotensi membuka peluang besar dari segi ekonomi, perdagangan, dan investasi strategis antara Sabah dan Kalimantan Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia. (akz)