TARAKAN- Maraknya anak-anak di bawah umur yang berjualan di kafe-kafe Kota Tarakan menjadi persoalan pelik bagi Pemerintah Kota. Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Tarakan, Jamaluddin, menyebut bahwa fenomena ini sulit ditangani karena status anak-anak tersebut yang membingungkan. "Mau dibilang anak terlantar tidak benar, karena banyak dari mereka punya orang tua dan punya tempat tinggal," jelasnya.
Jamaluddin mengakui bahwa Dinsos bersama Satpol PP sudah berulang kali melakukan razia dan memanggil orang tua untuk membuat surat pernyataan. Namun, upaya ini belum mampu menghentikan fenomena yang terus berulang. Selain faktor ekonomi keluarga, Dinsos juga mencurigai adanya pihak ketiga yang mengeksploitasi anak-anak ini untuk berjualan.
"Untuk alasan ketiga yaitu mengasong karena diperdaya oleh orang yang mereka anggap sebagai bos, belum pernah kami dapati, namun dari informasi yang beredar katanya ada dan akan kita coba tangani lebih dalam lagi," terangnya. Kompleksitas masalah ini mendorong Dinsos untuk memikirkan langkah yang lebih komprehensif, tidak hanya sebatas razia, tetapi juga solusi jangka panjang yang menyentuh akar masalah. (*)