TANJUNG SELOR - Badan Gizi Nasional (BGN) menonaktifkan sementara 56 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terlibat dalam insiden keamanan pangan pada pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Langkah ini diambil setelah adanya laporan sejumlah penerima manfaat mengalami gangguan kesehatan usai mengonsumsi makanan dari layanan tersebut.Dari jumlah tersebut, satu SPPG berada di Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan.
Bupati Bulungan, Syarwani saat dikonfirmasi menegaskan pihaknya menyerahkan sepenuhnya keputusan evaluasi kepada BGN. “Tentu akan ada evaluasi dari pusat. Mudah-mudahan evaluasi ini dapat mengantisipasi potensi hal yang tidak diinginkan ke depan,” kata Syarwani kepada Radar Kaltara, Kamis (2/10).
Meski demikian, Pemda Bulungan tetap mengambil langkah antisipasi. Syarwani mengaku telah memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan untuk mengawal ketat pelaksanaan MBG di daerah.
“Saya sudah perintahkan Dinkes dan Disdikbud untuk mengawal pelaksanaan MBG, khususnya pasca dikonsumsi oleh penerima manfaat, supaya tidak memberikan dampak keracunan atau hal-hal lain. Itu yang kita antisipasi,” ungkapnya.
BGN sendiri memastikan evaluasi dilakukan secara menyeluruh untuk menjamin keamanan pangan bagi anak-anak sekolah penerima MBG. "Program ini diharapkan tetap berjalan lancar sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas gizi generasi muda," pungkasnya. (jai/har)