TANJUNG SELOR – Stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak di bawah usia lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang merupakan salah satu PR untuk disikapi di Kalimantan Utara (Kaltara) secara perlahaan mulai tertangani.
Hal itu disampaikan anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hasan Saleh kepada Radar Tarakan saat ditemui di Tanjung Selor, Senin (6/10/2025). Ia menyampaikan, sewaktu dirinya masih di Komisi IX DPR RI, stunting di Kaltara masih di angka 33 persen.
“Sewaktu saya masih di Komisi IX, itu stanting di Kaltara sebanyak 33 persen. Setelah kami serius bekerja dengan BKKBN dan Kesehatan, syukur alhamdulillah untuk stunting di Kaltara, kita bisa lepas hinaan-hinaan. Sekarang tinggal 14 persen,” ujar Hasan Saleh.
Legislator dari daerah pemilihan (dapil) Kaltara ini menyampaikan bahwa untuk mencapai hal ini tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Artinya, perlu adanya keseriusan dan tekad yang kuat dalam menciptakan menyelesaikan persoalan pada sektor kesehatan ini.
“Saya harap, mudah-mudahan bisa turun lagi (angka stunting di Kaltara),” tuturnya. Ia pun menyebutkan, salah satu langkah yang dilakukannya bersama dengan pihak terkait dalam penanganan stunting ini adlaah dengan cara turun langsung ke desa-desa untuk memberikan suplay vitamin, suplay suntikan dan lain sebagainya.
“Sehingga tidak ada lagi yang mau bermain tentang itu semua, kita langsung ke masyarakat. Kita harus seriusi persoalan ini, karena salah satu penyebab stunting itu ialah karena asupan makanan yang tidak dipahami,” pungkasnya. (iwk/har)