kalimantan-utara

Proyek Jembatan Bulungan-Tarakan, Hanya Proyek Angan-Angan yang Tak Bakal Kesampaian?

Indra Zakaria
Sabtu, 12 April 2025 | 12:45 WIB
Pusat kota Tarakan.

Proyek besar Jembatan Bulungan-Tarakan (Bulan) yang menghubungkan akses jalan darat antara Kabupaten Bulungan dan Kota Tarakan masih tak tercium kelanjutannya. Diketahui proyek Jembatan Bulan tersendat karena kendala anggaran yang besar, terlebih kebijakan efisiensi anggaran memperkecil kemungkinan proyek tersebut cepat rampung, mega proyek ini ditaksir akan menelan anggaran hingga Rp 7 triliun.

Menurut pengamat sekaligus praktisi ekonomi dari Universitas Borneo Tarakan (UBT), Dr Margiyono S.E, M.Si mengungkapkan, realisasi Jembatan Bulan harus segera terselesaikan, karena akan mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara (Kaltara).

Baca Juga: Dua Negara Lirik Jembatan Bulan

"Tarakan masih mendominasi perekonomian Kaltara, kesenjangan ini bisa diratakan dengan pembangunan Jembatan Bulan, karena akan membuka akses ekonomi di daerah Bulungan," tuturnya.

Kendati banyak dampak positifnya, Margiyono mengatakan ada pula dampak lain yang berpotensi muncul dari proyek ini, seperti penurunan aktivitas ekonomi di Tarakan.

Baca Juga: Jembatan Bulan Belum ‘Dilirik’ Investor

"Tapi jangan heran, bisa jadi kafe-kafe dan hotel-hotel di Tarakan mengalami penurunan pengunjung, adanya Jembatan Bulan akan membuat warga Tarakan nyoba nongkrong dan nginap di Bulungan, karena aksesnya mudah," ujar Margiyono.

Baca Juga: Mata Uang Indonesia Anjlok Rp 17 Ribu, Pengamat Ekonomi Kaltara Paparkan Penyebabnya

Pandangan serupa juga diungkapkan pakar ekonomi Tarakan, Dr Syaiful Anwar, SE, M.Si, yang menganggap proyek Jembatan Bulan harus cepat dirampungkan, karena akan berdampak pada kemajuan mobilitas ekonomi di Bulungan dan Tarakan, meskipun memiliki dampak negatif lainnya.

Baca Juga: Tindak Lanjut Pembangunan Jembatan Bulan, Sudah Lakukan MoU dengan Investor Tiongkok

"Barang dan jasa akan lebih mobile dan meningkat arusnya secara signifikan, minusnya mungkin akan ada dampak penurunan di transportasi laut, pelabuhan speed bisa saja sepi," ucap syaiful.

Syaiful mengungkapkan siap tidak siap Jembatan Bulan harus berhasil dibangun, dan siap tidak siap pula Kota Tarakan harus memikirkan strategi akan dampak dari pembangunan jembatan tersebut, agar lebih banyak manfaat yang didapat pada proyek Jembatan Bulan dibanding minusnya.

"Harus persiapkan strategi supaya perekonomian tetap stabil di Tarakan, seperti peningkatan sektor pariwisata dan bisnis," ungkapnya.

Jembatan Bulan yang rencananya akan dibangun sepanjang 30 kilometer ini memang sangat dinanti masyarakat, ditambah pertumbuhan penduduk dan kendaraan di Kaltara yang padat, tentu jembatan ini akan membantu akses keluar masuk dan mempengaruhi perekonomian Kaltara. (*wld/)

Halaman:

Terkini