kutai-kartanegara

Puluhan Desa di Pedalaman Kukar Terendam Banjir, Ratusan Rumah Warga Tenggelam

Indra Zakaria
Jumat, 11 April 2025 | 08:45 WIB
JADI SUNGAI. Kondisi jalan raya di jalur poros Desa Kelekat, Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kukar direndam banjir akibat curah hujan berlebih selama beberapa hari terakhir di kawasan hulu Kukar.

 

Dalam beberapa hari terakhir, puluhan desa di sejumlah kecamatan pedalaman Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dilanda banjir. Banjir dengan ketinggian air bervariasi itu terjadi di antaranya di Kecamatan Tabang dan Kembang Janggut. Kejadian ini diduga akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah hulu Kukar selama sepekan terakhir.

“Banjir telah merendam sejumlah permukiman warga desa kami. Setidaknya, terdapat sekitar 250 kepala keluarga (KK) yang rumahnya tergenang,” ujar Cawal, Kepala Desa Kelekat, Kecamatan Kembang Janggut.

Baca Juga: Beras Aman hingga Juli, Balikpapan Jadi Pusat Distribusi Pangan Indonesia Timur

Banjir di Desa Kelekat, lanjutnya, mulai terjadi sejak Minggu (6/4) dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter di beberapa lokasi. Akibatnya, aktivitas warga terganggu. Bahkan, genangan air turut menenggelamkan badan jalan raya desa yang menjadi jalur poros penghubung antarkecamatan di pedalaman Kukar, termasuk menuju Kecamatan Tabang.

“Bukan hanya di Desa Kelekat, banjir juga merendam jalanan di Desa Bukit Layang dan beberapa desa lainnya. Akibatnya, kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, belum bisa melintas di jalan yang terendam,” tambah Cawal.

Menanggapi situasi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar telah mengirimkan tim ke lokasi banjir. Tim tersebut turut didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Camat Kembang Janggut, Tono, bersama jajarannya.

“Meskipun permukiman warga terdampak banjir, aktivitas masyarakat di sejumlah desa masih berjalan normal. Karena itu, hingga saat ini belum ada bantuan yang disalurkan oleh BPBD, Dinas Sosial Kukar, maupun instansi terkait lainnya,” jelas Tono kepada harian ini.

Tono juga menyampaikan bahwa ketinggian air di beberapa titik, terutama pada jalan poros Desa Kelekat dan Bukit Layang, mulai berkurang. Beberapa kendaraan besar seperti truk dan mobil tangki sudah dapat melintas di jalan yang sempat terendam.

“Kami berharap curah hujan di wilayah hulu, khususnya Tabang dan sekitarnya, segera berkurang. Dengan begitu, debit air Sungai Belayan menurun dan banjir di desa-desa yang terdampak dapat segera surut,” pungkasnya. (idn/beb)

Tags

Terkini