kutai-kartanegara

Jembatan Besi Tenggarong akan Dibongkar, Bupati Kukar Pastikan Pemerintah Tidak Berniat Menghilangkan Aspek Sejarah

Minggu, 13 April 2025 | 19:19 WIB
Jembatan Besi Tenggarong (Elmo/Prokal.co)

TENGGARONG – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan membangun ulang Jembatan Besi Tenggarong. Jembatan yang menjembatani Kelurahan Melayu dan Panji ini memiliki sejarah panjang, lantaran sudah berdiri sekitar tahun 1930 silam. Dan menjadi saksi bisu berkembangnya Kota Raja yang kita kenal saat ini.

Per tanggal 15 April nanti, pembongkaran jembatan akan dilakukan oleh PT Putra Nanggroe Aceh selaku pengampu kegiatan. Dinas PU Kukar sendiri telah menggelontorkan anggaran Rp58 Miliar untuk jembatan baru ini. Namun pembangunan ini menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat, meningat nilai sejarah yang dimilikinya.

Baca Juga: Silaturahmi dan Budayakan Bersepeda, Dispora Kukar Gelar Halal Bi Halal Goweser Bersama Bupati

Menanggapi hal ini, Bupati Kukar Edi Damansyah menegaskan bahwa pembangunan ini diperlukan. Pemerintah sendiri telah memasukkan pembangunan ini sebagai rencana kerja, untuk melebarkannya dan menjadikannya sebagai jembatan baru dan kokoh. Sebagai bagian dari penataan Kota Tenggarong.

“Secara teknis di Dinas PU Kukar, namun usia jembatan ini sudah sangat tua. Sehingga diperlukan konstruksi dan desain baru, menyesuaikan pelebaran jalan yang kami lakukan. Tidak ada niatan menghilangkan aspek sejarah,” tegas Edi, Minggu (13/4).

Pembangunan jembatan baru ini bertujuan untuk menata kota serta lalu lintas. Mengingat padatnya jalanan sekitar jembatan ini apabila jam sibuk. Edi menegaskan bahwa pemerintah tidak ada tujuan menghilangkan aspek sejarah yang dimiliki jembatan ini. Namun perlu diketahui juga bahwa pemerintah yang memiliki kewenangan untuk menetapkan suatu cagar budaya.

“Jembatan besi ini tidak termasuk cagar budaya. Tapi memang kawasan sekitar monumen Pancasila, Masjid Agung, Gedung Wanita, Kedaton itu adalah kawasan budaya yang telah kita tetapkan. Jadi saya minta pemahaman masyarakat saja,” tutup Edi. (adv/moe)

Terkini