TENGGARONG – Mulai besok, tahapan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sudah memasuki masa tenang. Hari pertama masa tenang ini juga menjadi start atau awal dari distribusi logistik ke 20 kecamatan.
Untuk memastikan distribusi logistik berjalan lancar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar gelar rapat koordinasi secara virtual bersama KPU-Bawaslu dan TNI-Polri bersama Forkopimcam dari 20 kecamatan. Di Ruang Eksekutif Kantor Bupati Kukar, Selasa (15/4).
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kukar, Rinda Desianti mengatakan rapat ini bertujuan untuk merumus berbagai upaya mitigasi risiko. Terlebih pada saat distribusi logistik terdapat potensi banjir yang bisa menghambat kelancaran prosesi. Sehingga perlu dipastikan bahwa logistik tiba H-1 sebelum PSU.
“Berdasarkan prediksi cuaca saat ini curah hujan sangat tinggi dan akan terus turun hampir setiap hari hingga Sabtu. Ini menjadi perhatian utama kita untuk memastikan distribusi logistik sampai ke tujuan,” ungkap Rinda.
Rinda menjelaskan, distribusi logistik merupakan tugas teknis KPU. Namun pemerintah daerah ikut bertanggung jawab dalam memastikan prosesnya berjalan lancar dan aman. Rinda menyebut salah satu mitigasi yang dibahas adalah distribusi jalur air untuk wilayah rawan banjir seperti Muara Wis dan Muara Muntai.
Selain mitigasi distribusi logistik, Rinda menyebut bahwa Pemkab Kukar turut mendorong pentingnya menjaga tingkat partisipasi pemilih. Pada PSU ini, pihaknya menargetkan presentase pemilih tidak lepas dari angka Pilkada sebelumnya, yakni sekitar 70 persen.
Untuk dukungan dunia usaha, Rinda menyampaikan bahwa Pemkab Kukar telah mengeluarkan surat edaran kepada perusahaan, termasuk yang beroperasi di Samarinda, Kukar, dan Balikpapan untuk memberikan libur kepada karyawan pada hari pelaksanaan PSU.
“Surat edaran ini akan kami bagikan. Untuk menjadi acuan agar perusahaan memberi kesempatan kepada karyawan untuk menggunakan hak pilihnya,” tutup Rinda. (adv/moe)