PROKAL.CO, TENGGARONG – Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memilih bergerak cepat memperkuat ketahanan pangan. Dari total 800 hektare lahan sawah, sekitar 500 hektare kini aktif digarap dan menjadi tumpuan utama program swasembada pangan.
Kepala Desa Rapak Lambur, Muhammad Yusuf, menyebut langkah ini sejalan dengan target Pemkab Kukar yang mendorong kemandirian pangan desa. “Alhamdulillah, tahun ini kami mendapat dukungan program optimalisasi lahan pertanian dari Bupati Kukar. Ini peluang besar untuk meningkatkan produksi,” ujarnya.
Program optimalisasi lahan (Oplah) dirancang untuk menaikkan frekuensi tanam dari dua kali menjadi tiga kali panen per tahun. Sebagai tahap awal, dua kelompok tani—Kejawi Permai C dan Sumber Rejeki 9—dipilih sebagai pilot project. “Kami mulai dari dua kelompok dulu sebagai uji coba. Harapannya nanti bisa diperluas ke seluruh petani di Rapak Lambur,” tambah Yusuf.
Selain pengelolaan lahan, petani juga mendapat pelatihan serta pendampingan penerapan teknologi pertanian modern. Targetnya, hasil panen tidak hanya meningkat secara kuantitas, tetapi juga berkualitas dan ramah lingkungan.
“Kita ingin memastikan petani panen lebih banyak tanpa mengorbankan kualitas dan kelestarian lingkungan,” tegas Yusuf.
Pemdes Rapak Lambur bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kukar dan penyuluh lapangan untuk memastikan pendampingan teknis berjalan rutin. Program ini diharapkan mampu mendongkrak produktivitas dan memberi kontribusi nyata terhadap ketersediaan pangan di tingkat kabupaten. (adv/moe)