PROKAL.CO, TENGGARONG – Dominasi sektor perkebunan kelapa sawit dan pertambangan di Kecamatan Kembang Janggut selama ini menyerap sebagian besar tenaga kerja pemuda. Namun, pemerintah kecamatan menilai ketergantungan pada lapangan kerja formal tidak cukup menjawab tantangan jangka panjang.
Plt Camat Kembang Janggut, Suhartono, menegaskan pihaknya kini memfokuskan upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) pemuda melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Langkah ini penting untuk mengurangi ketergantungan pemuda terhadap perusahaan besar sekaligus menekan angka pengangguran. Salah satu bentuknya, kami memfasilitasi pembuatan rombong-rombong agar pemuda punya kegiatan produktif dan bisa menghasilkan,” jelasnya.
Meski kelapa sawit menjadi penopang utama ekonomi masyarakat, Suhartono menilai pemuda perlu dibekali keterampilan lain. Data kecamatan menunjukkan, 60–70 persen pemuda setempat bekerja di kebun sawit atau tambang, sementara hanya sedikit yang melanjutkan pendidikan tinggi.
“Melalui UMKM, kami berharap lahir wirausaha-wirausaha muda yang mandiri,” tegasnya.
Program yang dirancang tidak hanya sebatas penyediaan fasilitas, tetapi juga peningkatan kapasitas. Pemuda akan mendapat pelatihan pemasaran, manajemen keuangan, hingga pendampingan untuk memperluas akses pasar.
“Ke depan, jika UMKM pemuda ini sudah berjalan, kami akan fasilitasi kerjasama dengan dinas terkait untuk pengadaan bahan baku dan pembiayaan mikro,” tambah Suhartono.
Ia optimistis langkah ini dapat membentuk ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif di Kembang Janggut. “Dengan keterampilan dan modal minimal, pemuda punya peluang besar menciptakan lapangan kerja sendiri sekaligus memajukan perekonomian desa,” tandasnya. (adv/moe)