PROKAL.CO, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus memantapkan langkah dalam mempercepat realisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satu upaya strategis yang kini ditempuh adalah dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) MBG hingga ke tingkat kecamatan.
Langkah ini diambil untuk memastikan pelaksanaan program berjalan sinkron dengan kebijakan pemerintah pusat, sekaligus menjawab keraguan para mitra pelaksana terkait mekanisme dan pendanaan program.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Sunggono menjelaskan, pembentukan satgas menjadi langkah penting dalam memperkuat koordinasi di lapangan antara Badan Gizi Nasional (BGN) dan mitra kerja di daerah.
“Fungsi Satgas ini adalah memastikan koordinasi antara BGN dengan para mitra berjalan baik, sehingga program Makan Bergizi Gratis yang salah satu praktiknya melalui Sarana Penyedia Pangan Gizi (SPPG) di Kukar bisa segera terealisasi,” ujar Sunggono belum lama ini.
Ia mengakui, masih banyak mitra yang ragu terhadap sistem pelaksanaan MBG, mulai dari pendanaan hingga kepastian pembayaran. Karena itu, Satgas bersama BGN akan turun langsung memberikan edukasi dan pendampingan teknis di lapangan.
“Satgas bersama BGN akan memberikan pemahaman agar tidak ada lagi kendala teknis. Dengan begitu, progres pembangunan MBG bisa dikejar sesuai target,” jelasnya.
Hingga kini, tercatat empat SPPG telah beroperasi, sementara lainnya masih dalam proses pembangunan, persetujuan, atau rehabilitasi. Pemkab Kukar menargetkan seluruh kecamatan, yakni 20 wilayah, dapat segera memiliki SPPG aktif.
“Ada yang sedang membangun, ada yang menunggu persetujuan, dan ada yang direhabilitasi. Kami optimistis seluruh SPPG bisa terealisasi di 20 kecamatan,” tambahnya.
Sunggono mengungkapkan Kukar saat ini memiliki 74 mitra MBG, yang didorong untuk segera membangun dan mengoperasikan SPPG. Diharapkan, melalui kerja sama lintas sektor ini, distribusi makanan bergizi dapat menjangkau anak-anak dan ibu hamil sebagai sasaran utama program.
“Harapan kami, satgas percepatan ini bisa menjadi motor penggerak agar program MBG benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil di Kukar,” tutupnya. (adv/moe)