kutai-kartanegara

200 Hektare Sawah di Tenggarong Belum Optimal, Bupati Cepat Tanggapi dengan Program Kukar Idaman Terbaik

Kamis, 23 Oktober 2025 | 21:55 WIB
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri dan rombongan meninjau pembangunan irigasi di Rapak Rabau, Loa Ipuh Tenggarong (Elmo/Prokal.co)

PROKAL.CO, TENGGARONG – Rapak Rabau, sebuah wilayah di Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyimpan potensi pertanian yang sangat kaya. Meski terletak empat kilometer dari permukiman warga, dengan kondisi jalan yang tidak memadai, ada sekitar 200 hektare lahan sawah di wilayah ini belum optimal.

Lahan di wilayah ini belum optimal bukan karena petaninya. Namun karena minim irigasi atau saluran air untuk keoptimalan produktivitas tani. Ketua Gapoktan Loa Ipuh, Lakhir Prawoto mengatakan saat ini ada lima kelompok tani yang berada di wilayah Rapak Rabau ini. Mereka menggantungkan hasil pertanian yang optimal dengan keberadaan irigasi.

Lima kelompok tani ini adalah Kelompok Tani Harapan Jaya, Kelompok Tani Mandong Lahong, Kelompok Tani Subur Makmur, dan Kelompok Tani Irama Desa di Kelurahan Loa Ipuh. Serta Kelompok Tani Sumber Rezeki dari Loa Ipuh Darat. Meski seringkali mendapat bantuan sarana benih, pupuk namun sarana irigasi masih sangat minim.

“Dulu sarana irigasi itu dari PT Tanito, sarana CSR dari perusahaan. Mereka membantu pemeliharaan irigasi dan jalan-jalan usaha tani. Tapi sekarang sudah tidak lagi, karena mereka tidak beroperasi,” ungkap Lakhir.

Dua kelurahan ini menyimpan potensi pertanian padi seluas 200 hingga 240 hektare, ujar Lakhir. Namun, kendala utama yang dihadapi mereka adalah tidak adanya saluran pembuangan air. Seperti tidak adanya irigasi primer untuk pengeluaran air, sehingga membuat sawah sering tergenang dan kebanjiran.

“Kami harap pemerintah bisa membantu kami. Dan kami harap bisa menjadi motivasi dan penyemangat bagi para petani di Kelurahan Loa Ipuh. Sehingga pemeliharaan irigasi dan normalisasi, bisa dipastikan berjalan baik dan dirasakan oleh petani kami,” pinta Lakhir.

Bupati Kukar Aulia Rahman Basri berkomitmen agar kendala yang dihadapi petani segera ditindaklanjuti. Pertanian sendiri adalah prioritas dalam arah pembangunan daerah visi misi “Kukar Idaman Terbaik”. Saat berkunjung di Rapak Rabau, Kamis (23/10), ia menanggapi langsung laporan masyarakat yang terkendala irigasi.

“Kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa sekitar 200 hektare lahan di sini tidak bisa ditanami karena sering tergenang banjir. Maka perlu dilakukan intervensi berupa normalisasi aliran air yang menuju sungai dan selesai tahun depan,” tegas Aulia.

Orang nomor satu di Kukar ini memastikan, pihaknya fokus memperkuat sektor pertanian, terutama optimalisasi lahan yang sudah ada. Dari total 17.000 hektare lahan sawah di Kukar, baru sekitar 13.000 hektare yang aktif ditanami. Dan 200 hektare di Loa Ipuh ini termasuk yang belum optimal.

Aulia pastikan penanganannya telah direncanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU). Ia datang untuk memastikan dukungan kebijakan dan itikad baiknya. Selain irigasi, ia juga akan melakukan intervensi terhadap infrastruktur pendukung seperti jalan usaha tani agar hasil panen bisa lebih mudah diangkut keluar.

“Program ini masuk dalam penganggaran tahun 2026 yang sedang kita finalisasi. Tadi juga hadir anggota DPRD, Bu Fatlon, yang kami minta untuk mengawal agar anggaran sekitar Rp8 sampai 10 miliar ini masuk dalam pembiayaan tahun depan,” tutup Aulia. (adv/moe)

Terkini