PROKAL.CO, TENGGARONG – Persoalan kesejahteraan petugas kebersihan kembali mendapat sorotan dari Anggota Komisi IV DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Akhmad Akbar Haka Saputra. Ia menilai, para petugas kebersihan layak mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah daerah karena peran penting mereka dalam menjaga kebersihan dan keindahan kota.
Menurut Akbar, keluhan soal gaji minim dan risiko kesehatan menjadi masalah yang paling sering disampaikan para pekerja kebersihan, khususnya mereka yang bertugas di truk sampah dan penyapu jalanan.
“Mereka menyampaikan keluhan terkait kondisi kerja yang cukup memprihatinkan. Petugas yang mulia ini harus berhadapan langsung dengan sampah rumah tangga dan limbah lainnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, para pekerja tersebut setiap hari bersentuhan langsung dengan sampah yang menimbulkan bau menyengat dan potensi penyakit, sementara penghasilan yang diterima masih jauh dari layak.
“Kondisi truk yang kotor, bau, dan beban kerja yang berat tidak seimbang dengan penghasilan yang mereka terima,” katanya.
Akbar yang mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Tenggarong itu menyebut para petugas kebersihan sebagai “pahlawan dalam kesunyian”, mengingat peran vital mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan tanpa banyak sorotan publik.
“Saya sudah mengenal mereka sejak delapan tahun lalu. Sering ikut nongkrong, bahkan membawa sarapan untuk mereka. Dari dulu keluhannya sama, gaji minim, tapi semangat kerja mereka luar biasa—panas, hujan, badai, tetap jalan,” ungkap politisi muda dari partai PDI Perjuangan ini.
Meski isu kesejahteraan petugas kebersihan tidak sepenuhnya menjadi ranah Komisi IV, Akbar menegaskan akan mendorong lintas komisi DPRD Kukar dan perangkat daerah teknis untuk mencarikan solusi.
“Saya janji akan membawa aspirasi ini ke ruang sidang. Saya juga akan berdiskusi dengan komisi terkait agar ada solusi konkret. Kami siap memperjuangkannya,” tegas Akbar.
Akbar berharap pemerintah daerah dapat meninjau kembali skema penggajian dan perlindungan kerja bagi para petugas kebersihan, termasuk penyediaan alat pelindung diri (APD) dan jaminan kesehatan yang lebih memadai.
“Mereka adalah wajah dari kebersihan Kukar. Sudah seharusnya mereka mendapatkan penghargaan yang layak atas pengabdian mereka,” tutupnya. (adv/moe)