kutai-kartanegara

Festival Museum Kayu Tuah Himba Resmi Dibuka, Kukar Hidupkan Kembali Wisata Budaya dan Edukasi Pelajar

Kamis, 27 November 2025 | 22:37 WIB
Pembukaan Festival Museum Kayu Tuah Himba (Elmo/Prokal.co)

PROKAL.CO, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) secara resmi membuka Festival Museum Kayu Tuah Himba, sebuah agenda budaya yang digelar untuk menghidupkan kembali minat masyarakat terhadap museum dan warisan sejarah daerah. Festival yang berlangsung selama tiga hari, 27–29 November 2025, ini diprakarsai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar dan dipusatkan di halaman Museum Kayu Tuah Himba Tenggarong.

Festival menampilkan beragam karya seni dan kerajinan pelajar, mulai dari batik, lukisan, pahatan kayu, kerajinan tanah liat hingga olahan kuliner. Pameran tersebut menjadi daya tarik utama, sekaligus memperkuat unsur edukasi budaya yang menjadi ciri khas kegiatan.

Asisten II Setkab Kukar, Ahyani Fadianur, mengatakan penyelenggaraan festival menjadi momentum penting untuk mengangkat kembali peran museum sebagai pusat literasi budaya.

“Ini gagasan yang sangat baik. Kita ingin Museum Kayu kembali produktif seperti dulu. Beberapa tahun terakhir kunjungan menurun, dan dengan festival ini mudah-mudahan museum kembali ramai dikunjungi,” ujarnya.

Ahyani menilai Museum Kayu Tuah Himba memiliki banyak koleksi bersejarah yang perlu diperkenalkan lebih luas ke masyarakat. Ia mendorong Disdikbud Kukar untuk memperkuat tata kelola museum, termasuk penataan ruang pamer agar bisa menarik pengunjung setiap hari.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengapresiasi kreativitas para pelajar yang memamerkan karya seni di festival. Menurutnya, aneka karya yang ditampilkan mencerminkan inovasi dan potensi besar generasi muda Kukar.

“Luar biasa. Kita lihat kreativitas pelajar sudah sangat berkembang, dari batik, pahatan, hingga seni musik. Pemerintah tentu mendukung agar sekolah-sekolah lain juga semakin termotivasi,” jelasnya.

Salah satu karya yang menarik perhatian pengunjung adalah gim digital bertema budaya Kutai Kartanegara yang dirancang oleh pelajar. Gim tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi media edukasi budaya yang modern dan lebih dekat dengan generasi muda.

“Ini masih dikembangkan, tapi sangat potensial. Mudah-mudahan ke depan bisa dikenal secara nasional, khususnya di kalangan gamers,” kata Ahyani.

Festival Museum Kayu Tuah Himba juga menampilkan pertunjukan budaya seperti tarsul dan cerita rakyat berbahasa Kutai sebagai upaya memperkenalkan kembali tradisi lokal.

Pemerintah berharap festival ini dapat meningkatkan kunjungan masyarakat sekaligus menjadi sarana regenerasi pelestarian budaya melalui keterlibatan aktif para pelajar.

“Semua kegiatan yang disiapkan Disdikbud kami harapkan bisa memperluas pemahaman masyarakat tentang kebudayaan Kukar,” tutup Ahyani. (adv/moe)

Terkini