PROKAL.CO, TENGGARONG – Cuaca hujan nan awet membasahi Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sejak dini hari Kamis (11/12) meninggalkan cerita yang membekas bagi masyarakat. Pagi hari yang sejuk dan tenang seketika diramaikan dengan kabar kaburnya empat anak binaan Lapas Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Tenggarong.
Pencarian pun dilakukan menyusuri kawasan Kelurahan Melayu, khususnya Jalan Gunung Gandek dan Jalan Danau Jempang. Satu per satu anak binaan didapati oleh petugas LPKA, dibantu anggota kepolisian dan masyarakat melalui pencarian intensif di kafe hingga rumah kosong. Dengan satu anak binaan yang terakhir didapati di Gang Karya, Jalan Kartini.
Tidak sampai 12 jam, seluruh anak binaan telah diamankan dan kembali ke LPKA Kelas II Tenggarong. Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalimantan Timur (Kaltim) Endang Lintang Hardiman mengatakan, empat anak binaan ini bergerak atas aksi spontan ingin pulang dan rindu orang tua.
“Mereka tidak ada yang berasal dari Tenggarong maupun Kukar. Sehingga mereka tidak mengetahui jalan, ada yang kembali sendiri dan ada yang kami jemput,” ujar Endang.
Berdasarkan keterangan para anak binaan, Endang menyebut kejadian terjadi saat hujan deras. Sekitar pukul 04.00 WITA, anak-anak ini menarik palang pengaman hingga lepas. Mereka berempat kemudian lari lewat samping LPKA, turun lalu berjalan sampai bertemu truk dan ikut sampai ke pasar.
“Dari pasar, mereka balik ke arah sini hingga bertemu petugas di lampu merah. Dua langsung diamankan, satu menyerahkan diri, dan satu lagi sempat bingung mencari jalan, tapi akhirnya ditemukan juga,” lanjutnya.
Endang menyebut, kejar-kejaran ini dilakukan karena petugas mencari anak binaan. Ia juga memastikan bahwa penanganan dilakukan dengan penuh pertimbangan—memanusiakan anak-anak, yang memiliki masa depan. Bahkan ia turun langsung dari Samarinda ke Tenggarong untuk memastikan tidak ada tindakan kekerasan.
“Tadi ada yang jatuh terluka saat pengejaran, kami langsung tangani medis dan mereka sudah kami beri sarapan. Kami juga sedang mengupayakan agar mereka terhubung ke orang tua masing-masing,” tutup Endang. (moe)