lifestyle

Kamu Jatuh Cinta atau Sekadar Obsesi? Begini Cara Membedakannya

Rabu, 23 Juli 2025 | 15:50 WIB
ilustrasi jatuh cinta. Sumber foto: Freepik

Ketika memulai hubungan cinta yang baru, Anda mungkin merasa ingin bertemu setiap hari dengan pasangan dan tidak bisa berhenti memikirkannya. Namun, bila hal ini dibiarkan terlalu lama dan tidak terkendali, perasaan cinta mungkin berubah menjadi obsesi yang tidak sehat.

Lantas, apa perbedaan cinta dan obsesi?

Euforia jatuh cinta normal terjadi pada bulan-bulan awal hubungan asmara Anda. Terus-menerus memikirkan pasangan dan selalu ingin bertemu wajar terjadi saat mulai berpacaran. Seiring dengan berjalannya waktu, hubungan cinta yang sehat seharusnya sudah berkembang menjadi hubungan yang menghargai masing-masing pasangan.

Baca Juga: Bisa Dicoba untuk Pria dan Wanita, Ini 12 Cara Bikin Seseorang Jatuh Cinta pada Anda dengan Ilmu Psikologi

Apabila beberapa bulan berlalu dan Anda masih sering memikirkan pasangan, bahkan sampai pada titik di mana seluruh hidup Anda tertuju padanya, ini bisa menandakan obsesi. Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang membantu Anda membedakan cinta dan obsesi.

1. Cinta cenderung membuat hati tenang

Ketika Anda telah menjalin hubungan dengan seseorang cukup lama, Anda seharusnya merasa lebih tenang dan saling mempercayai satu sama lain. Cinta yang sehat dapat memberikan ketenangan. Anda merasa percaya bahwa pasangan tetap mencintai Anda meskipun tidak harus berkomunikasi seharian penuh.

Namun, bila obsesi telah mengambil alih, Anda akan selalu merasa gelisah dan ketergantungan. Anda merasa sulit bila tidak melakukan kegiatan dengan pasangan, pesan singkat tidak dibalas dalam lima menit, serta berlarut-larut memikirkan perkataan dan tindakan pasangan Anda.

Baca Juga: Anda Naksir dan Jatuh Cinta dengan Bos Sendiri? Begini Cara Menanganinya dengan Profesional

Dengan kata lain, cinta atau obsesi dapat dibedakan dari sejauh apa Anda merasa tergantung secara fisik dan emosional terhadap pasangan.

2. Obsesi bersifat mengekang dan tidak memberi kebebasan

Terlalu fokus pada pasangan pada masa awal pacaran memang belum tentu menjadi tanda-tanda obsesi. Akan tetapi, Anda tetap harus berhati-hati. Cinta sejati akan membuat Anda mengharapkan datangnya hal-hal terbaik ke dalam kehidupan pasangan. Ini termasuk memberikan ruang sendiri bila pasangan membutuhkannya.

Lain halnya dengan obsesi. Orang yang terobsesi dengan pasangannya selalu dihantui dengan perasaan tidak tenang dan cemburu buta. Apabila terobsesi, Anda mungkin bersikap posesif atau terlalu mengontrol kehidupan pasangan.

Anda pun mungkin cenderung mengekang, misalnya dengan mengatur dengan siapa pasangan berinteraksi dan meminta pasangan untuk menghubungi sesering mungkin. Hal ini disebabkan karena Anda mempunyai ketakutan yang tidak rasional akan kehilangan pasangan.

Halaman:

Terkini