7. Membiarkan anak sebagai tempat belajar orang tua.
Jangan menjadi orang tua yang egois karena melalui anak kita bahkan dapat belajar atas hal-hal atau pendapat yang ia utarakan. Saat anak mengutarakan sesuatu, beri mereka panggung. Tugas kita sebagai orang tua ialah mendengarkan mereka agar hal tersebut membantu menumbuhkan rasa percaya diri anak serta kemampuan berkomunikasi. Usahakan tidak memotong-motong pembicaraan anak berkomunikasi.
8. Menjadikan membaca sebagai tradisi.
Budaya membanca wajib menjadi basic skill yang harus dimiliki orang tua, hal ini akan berpengaruh pada masa depan anak yang akan meniru kebiasan orang tuanya. Jika orang tua rajin membaca serta memberi support serta fasilitas membaca pada anak, hal tersebut akan menumbuhkan literasi, iamjinasi, serta wawasan yang luas pada anak.
9. Memvalidasi emosi anak.
Jika anak sedang emosi, jangan langsung merespon emosi anak dengan emosi balik. Gunakan kecerdasan emosional untuk menghadapi emosi anak secara tenang dan stabil. Jika anak sedang sedih, jangan suruh ia berhenti bersedih melainkan kasih ia space untuk meluapkan rasa sedihnya dan berikan ia ruang untuk bercerita. Ini akan melatih hubungan dan kepemimpinan untuk masa depan anak untuk mengatasi suatu masalah tertentu secara stabil dan tenang.
Saat ini peran orang tua sangat penting bagi anak dalam menghadapi dunia yang penuh kompetitif dan kompleks. Sehingga orang tua butuh memiliki skill seperti kecerdasan emosional, kreativitas, dan ketangguhan mental untuk mendorong kesuksesan masa depan pada anak,. Bukan hanya sekedar melalui nilai akademik yang dibutuhkan, melainkan perlu nya juga nilai moral serta etika yang harus ditumbuhkan pada anak agar dapat mencapai kesuksesan yang sehat dan stabil. (Zahwa Maghfira)