Musim mudik segera tiba. Kendati termasuk agenda rutin tahunan, persiapan tetap diperkuat di semua lini. Selain urusan transportasi, persiapan menyentuh harga dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok. "Sesuai dengan arahan presiden pada sidang kabinet bulan lalu, kita harus dapat menyiapkan dengan baik pelaksanaan Idul Fitri 1445 H dan arus mudik tahun ini,” kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito.
Dia menjelaskan, masyarakat harus bisa beribadah dengan khusyuk. Selain itu, harga bahan pokok harus dijaga. Yang tidak kalah penting adalah memastikan infrastruktur untuk mudik dan balik terpenuhi.
Berdasar hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pergerakan masyarakat pada mudik Lebaran tahun ini berpotensi mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. ”Angka ini meningkat dibandingkan mudik Lebaran 2023, yakni 123,8 juta orang,” beber Warsito.
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 5–7 April, sedangkan puncak arus balik pada 14–16 April. Sepanjang periode tersebut, pemerintah juga akan melakukan langkah antisipasi. Misalnya, menyiapkan rest area, antisipasi ledakan pengunjung di destinasi wisata, dan antisipasi bencana alam hingga konflik sosial.
Jalur penyeberangan Merak–Bakauheni menjadi salah satu lintasan yang akan sibuk. Sebab, lintasan itu menghubungkan Jawa dengan Sumatera. Dirjen Hubdat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno mengatakan, pergerakan orang pada angkutan Lebaran 2024 diprediksi naik 15 persen dari realisasi tahun lalu. Untuk langkah antisipasi, akan dioperasikan kembali beberapa pelabuhan perbantuan guna memecah kepadatan kendaraan.
"Di lintas Merak–Bakauheni rencananya dioperasikan 55 kapal ekspres dan reguler, sementara lintas Ciwandan–Bakauheni disiapkan 10 kapal dan BBJ–Muara Pilu dilayani lima kapal,” katanya.
Hendro mengungkapkan, layanan penyeberangan dari Jawa menuju Sumatera selama periode mudik akan terbagi melalui tiga operasional pelabuhan. Yakni, ASDP Merak, Ciwandan, dan BBJ Bojonegara. Pelabuhan ASDP Merak melayani penumpang golongan pejalan kaki, kendaraan roda empat, bus, serta truk golongan VB. Sedangkan Pelabuhan Ciwandan melayani kendaraan roda dua dan truk golongan VIB-VII. Adapun Pelabuhan BBJ Bojonegara akan khusus menyeberangkan truk golongan VIII dan IX.
"Untuk memperlancar pergerakan kendaraan, pemudik diimbau telah bertiket sejak H-1 perjalanan. Ketika H-1, otoritas pengelola pelabuhan dan petugas telah memiliki data jumlah pemudik yang akan menyeberang sehingga langkah antisipasi dapat dilakukan lebih mudah,” katanya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, pemerintah akan memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi lonjakan pemudik. ’’Ada pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas pada daerah yang berisiko terjadi kepadatan luar biasa," paparnya.
Hasil survei Kemenhub menunjukkan, daerah asal perjalanan terbanyak adalah Jawa Timur. Yakni, 16,2 persen atau 31,3 juta orang. Jabodetabek berada di urutan kedua, yakni 14,7 persen atau 28,43 juta orang. Sedangkan daerah tujuan terbanyak adalah Jawa Tengah (31,8 persen atau 61,6 juta orang); Jawa Timur (19,4 persen atau 37,6 juta orang); dan Jawa Barat (16,6 persen atau 32,1 juta orang). Kereta api menjadi moda favorit dengan prediksi 39,32 juta penumpang.
Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pemudik, Korlantas Polri sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas di jalan tol. Kepala Bagian Operasi Korlantas Polri Kombespol Eddy Djunaedi mengatakan, rekayasa yang disiapkan adalah one way dan contraflow.
Rencananya, rekayasa tersebut diberlakukan mulai 5 April. Merujuk rencana yang sudah disusun Korlantas Polri, one way bakal diberlakukan dari Kilometer 72 tol Cipali sampai Kilometer 414 tol Semarang–Batang. Sementara itu, contraflow diterapkan di ruas tol Jakarta–Cikampek (Japek) sampai jalan tol Cipali.
Pertama, kendaraan roda empat yang terdiri atas mobil pribadi dan bus akan diarahkan menyeberang lewat Pelabuhan Merak. Kedua, sepeda motor, truk tangki, dan tronton diarahkan menggunakan Pelabuhan Ciwandan. ”Ketiga, kendaraan yang diarahkan melalui Pelabuhan BBJ (Bakau Bandar Jaya, Red) adalah truk tangki dan tronton 12 meter sampai 16 meter,” jelasnya.