nasional

Harga Tiket Meroket, Penumpang Tujuan Aceh–Medan Pilih Transit Dulu di Kuala Lumpur

Senin, 8 April 2024 | 09:00 WIB
Sejumlah pemudik memadati counter check-in Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (06/04/2024). (HANUNG HAMBARA/JAWA POS)

 

Pada musim mudik kali ini sempat muncul keluhan mahalnya tiket pesawat. Misalnya, untuk mereka yang akan ke Sumatera Utara atau Aceh dari Pulau Jawa. Bahkan ada yang memilih transit ke Kuala Lumpur terlebih dulu agar harga tiket lebih murah. Kondisi itu disorot Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN).

 Ketua Komisi Advokasi BPKN Fitrah Bukhari mengungkapkan, pihaknya menerima aduan konsumen yang terimbas kenaikan harga tiket menjelang mudik. Menurut dia, pelaku usaha harus taat pada peraturan menteri perhubungan terkait tarif batas atas dan tarif batas bawah. ”Hal ini guna menjaga keseimbangan serta melindungi konsumen sesuai dengan Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,” katanya.

Ketua BPKN Mufti Mubarok mengungkapkan, isu kenaikan harga tiket menjadi isu yang ajek saat menjelang Lebaran. Dia menyarankan ada revisi regulasi. ”Saat ini standar pelayanan minimum belum maksimal dilakukan karena terbukti masih adanya pengaduan konsumen di BPKN mengenai pelayanan dan pengembalian dana tiket,” ucapnya. 

Baca Juga: Profil Arie Febriant, Pegawai Pertamina yang Viral Ludahi Pemobil ini Ternyata Punya Rumah di Jaksel Senilai Rp 3 Miliar

Pada moda udara, yang menjadi masalah adalah bahan bakar. Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjapi) Alvin Lie menyampaikan, harga avtur sebagai bahan bakar pesawat naik. ”Mungkin ini saatnya Kementerian Perhubungan untuk melepaskan ke mekanisme pasar. Tidak ada batas atas dan bawah,” sarannya. 

Sementara itu, volume kendaraan yang akan menyeberang dari Pulau Jawa ke Sumatera terus meningkat sejak kemarin pagi. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat, kuota tiket ferry ekspres dan reguler untuk semua golongan kendaraan telah habis dipesan sampai 8 April.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin menyampaikan, puncak arus mudik penyeberangan terjadi sesuai dengan prediksi di awal. Yakni, sejak kemarin atau H-4 hingga hari ini (7/4). ”Antusiasme pemudik sangat tinggi di lintas Merak–Bakauheni. Total penumpang yang menyeberang dari H-7 sampai H-5 telah mencapai 222 ribu orang dan 46.250 unit kendaraan,” jelasnya.

Berdasar data posko Merak selama 24 jam (periode 5 April 2024 hingga pukul 23.59) atau H-5, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 48 unit. Realisasi total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera mencapai 95.136 orang atau naik 15 persen jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya 81.955 orang. Sementara, realisasi kendaraan roda dua yang menyeberang mencapai 4.600 unit. Naik 4 persen jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu.

Jumlah penumpang ferry di momen angkutan Lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 5,78 juta penumpang dan 1,37 unit kendaraan di delapan lintasan terpantau nasional yang berada di bawah koordinasi sembilan cabang ASDP. Pergerakan orang naik diprediksi naik 15 persen mengacu pada realisasi angkutan Lebaran tahun lalu. (han/idr/mia/syn/lyn/c14/c19/fal)

 

 

Tags

Terkini