nasional

Suhu Makkah Bisa Capai 50 Derajat Celsius, CJH Diminta Kurangi Aktivitas Fisik sebelum Berangkat ke Saudi

Indra Zakaria
Kamis, 9 Mei 2024 | 12:34 WIB
Yaqut Cholil

Tiga hari lagi calon jemaah haji (CJH) Indonesia mulai diterbangkan ke Arab Saudi. Kedatangan jemaah bakal langsung disambut cuaca panas yang ekstrem. Karena itu, Kemenag meminta CJH mengurangi aktivitas fisik menjelang keberangkatan.

Sesuai jadwal, CJH Indonesia masuk asrama haji pada Sabtu (11/5) nanti. Keesokan harinya (12/5), mereka mulai diterbangkan dengan tujuan Madinah. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengecek langsung kesiapan akomodasi dan layanan haji lainnya di Makkah. Di antara yang jadi perhatiannya adalah cuaca di Makkah yang begitu terik. Yaqut mengungkapkan, dirinya merasakan sendiri panasnya Makkah di angka 40 derajat Celsius. ’’Padahal ini masih belum puncaknya,’’ katanya, Rabu (8/5).

Beberapa hari lalu, lanjut dia, menteri haji dan umrah Arab Saudi menyampaikan bahwa suhu di Arab Saudi pada puncak haji bisa mencapai 48 hingga 50 derajat Celsius. Merespons cuaca yang panas tersebut, Yaqut menyampaikan beberapa poin untuk CJH. Antara lain, jemaah harus menjaga kesehatan dan kebugaran menjelang keberangkatan. Aktivis fisik harus mulai dikurangi. Khususnya bagi lansia atau mereka yang memiliki penyakit tertentu. 

Yaqut menegaskan bahwa haji adalah ibadah fisik. Hampir seluruh rukun haji menuntut aktivitas fisik. Karena itu, jemaah harus menyiapkan fisik yang prima. ’’Makan makanan bergizi, vitamin. Ini akan membantu jemaah menjaga stamina,’’ ucapnya. Sesampai di Saudi, jemaah juga harus bisa menghemat tenaga. Tidak perlu banyak-banyak beraktivitas di luar hotel. Dia juga menyampaikan, petugas haji, khususnya dari unsur tenaga kesehatan, siap melayani jemaah selama 24 jam. Baik itu di Makkah maupun Madinah.

Yaqut menyatakan, tahun ini urusan kesehatan mendapatkan perhatian lebih. Misalnya, untuk bisa melunasi biaya haji, CJH wajib periksa kesehatan dahulu. Jika dinyatakan tidak sehat dan tidak memenuhi kelayakan istitaah, jemaah tidak bisa melunasi biaya haji. Kemenag juga meluncurkan senam haji. Dengan gerakan ringan, senam haji bisa dipraktikkan di rumah masing-masing.

 

Setiba di Makkah, Yaqut meninjau beberapa hotel untuk akomodasi haji. Dia juga meninjau kesiapan dapur katering serta layanan bus untuk jemaah. Ada tiga hotel yang ditinjau kesiapannya. Yaitu Hotel Romance Elit dengan kapasitas 1.700 orang, Castle Ajyad Hotel yang berkapasitas 1.900 orang, dan Hotel Wihdah dengan kapasitas 5.000 orang di Jarwal, Makkah. ’’Saya lihat secara umum semua baik. Ada kemajuan yang lebih baik,’’ sebutnya.

Yaqut menerangkan, CJH akan mulai berangkat ke Madinah pada 12 Mei. Mereka akan tinggal selama sembilan hari di Madinah sebelum bertolak ke Makkah. Diperkirakan jemaah haji Indonesia mulai masuk Makkah pada 21 Mei. Kemenag telah menyiapkan 169 hotel untuk jemaah haji Indonesia saat berada di Makkah. ’’Ada beberapa catatan perbaikan,’’ katanya. Menurut Yaqut, masih cukup waktu untuk melakukan perbaikan agar layanan lebih baik lagi, sebelum jemaah tiba di Makkah.

Di Terminal Syib Amir, Makkah, Yaqut menyempatkan diri mengecek kesiapan bus salawat dan bus antarkota. Untuk bus salawat, pihak syarikah (perusahaan) telah menyiapkan bus yang ramah lansia dan penyandang disabilitas. Untuk memudahkan jemaah naik, dek bus diturunkan. Pintu bus juga dilengkapi dek yang bisa dilewati kursi roda.

Bus salawat untuk CJH difabel disiapkan sekitar 20 unit. Bus dilengkapi dengan dek yang bisa dilewati kursi roda. Sehingga memudahkan lansia dan difabel masuk bus. Armada bus salawat produksi tertua adalah tahun 2019. Banyak juga yang diproduksi pada 2022 dan 2023. Selain kesiapan hotel dan bus, Yaqut meninjau kesiapan dapur penyedia katering jemaah haji di Makkah. Dapur yang dikunjungi adalah Rayat Al Motahedon di Al Syawqiyah. Dapur tersebut akan menyiapkan katering untuk 4.065 jemaah per hari.

’’Kita lihat dapurnya representatif, besar, luas, dan bersih. Kecukupan bahan makanan kita tanyakan dan mereka meyakinkan,’’ terangnya. Selain sarana memasak, Yaqut mengecek kesiapan bahan makanan, proses kerja dapur, sanitasi, dan food storage atau tempat penyimpanan bahan makanan. Yaqut sempat berdialog dengan salah satu chef dan dua asisten yang berasal dari Banjarmasin dan Bandung. Setiap dapur harus memiliki minimal dua chef dan empat asisten chef asal Indonesia.

 

Yaqut mengungkapkan, tahun ini sudah lebih 70 ton bumbu didatangkan dari Indonesia. Total kebutuhan lebih dari 200 ton. ’’Kita libatkan UMKM. Tahun lalu hanya 15 ton. Jadi jauh lebih baik,’’ ujarnya. Ada delapan jenis bumbu yang didatangkan dari Indonesia. Yaitu bumbu rendang, gulai, nasi kuning, nasi uduk, semur, sambal goreng, bumbu merah, dan bumbu dasar kuning. Untuk diketahui, tahun ini ada 57 dapur di Makkah dan 21 dapur di Madinah yang akan menyediakan katering bagi jemaah haji Indonesia. (jpg/riz)

 

 

Editor: Muhammad Rizki

Tags

Terkini