PROKAL.CO, Presiden Prabowo Subianto secara resmi membentuk Badan Haji dan Umroh sebagai lembaga mandiri yang terpisah dari Kementerian Agama (Kemenag).
Tujuannya, meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umroh dengan lebih fokus pada keamanan dan kenyamanan para jamaah yang berangkat ke Tanah Suci.
Misi Utama Badan Haji dan Umroh
Kepala Badan Haji dan Umroh, Mochamad Irfan Yusuf, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo berharap lembaga ini dapat beroperasi secara mandiri mulai tahun depan.
Baca Juga: Penipuan Bukti Transfer Palsu Bikin Geger, Karyawan Agen BRILink Berhasil Ungkap Modusnya
Ada dua misi utama yang diusung: memastikan seluruh jamaah dapat berangkat dengan aman dan memberikan kenyamanan selama berada di Tanah Suci.
Irfan juga mengungkapkan bahwa salah satu upaya penting adalah merealisasikan perkampungan haji di Tanah Suci khusus bagi jamaah Indonesia.
"Bapak Presiden ingin Indonesia memiliki perkampungan haji di Tanah Suci, sehingga kegiatan para jamaah haji dan umroh bisa lebih terorganisir dalam satu tempat," ujarnya.
Peningkatan Layanan untuk Kenyamanan Jamaah
Untuk mencapai misi kenyamanan, evaluasi rutin terhadap pelaksanaan ibadah haji di masa lalu terus dilakukan.
Menurut Irfan, evaluasi dari Kemenag menjadi salah satu rujukan penting bagi Badan Haji dan Umroh.
Presiden menekankan perlunya peningkatan kualitas layanan agar jamaah dapat menjalani ibadah haji dengan lebih nyaman.
Meskipun badan ini diproyeksikan akan mandiri pada tahun 2026, kolaborasi dengan Direktorat Haji dan Umroh Kemenag masih akan berlanjut hingga 2025.
Irfan menargetkan bahwa penyelenggaraan ibadah haji mandiri sepenuhnya akan tercapai pada tahun tersebut, dengan sistem dan layanan yang semakin matang.
Keamanan jamaah haji juga menjadi fokus utama. Dengan evaluasi yang dilakukan tiap tahun, Badan Haji dan Umroh diharapkan dapat meningkatkan sistem keamanan dalam perjalanan ibadah.
"Bapak Presiden ingin perjalanan haji dan umroh ke depannya semakin aman dan terjamin," tambah Irfan.