nasional

Ini Sosok Andi Ibrahim, yang Disebut Pemimpin Jaringan Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar

Indra Zakaria
Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:10 WIB
Para tersangka pencetakan uang palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar. (Foto: Humas Polda Sulsel)

Sebagai seorang dosen Andi Ibrahim punya penghasilan yang mapan. Apalagi sudah berstatus dosen pegawai negeri sipil (PNS) di kampus UIN Alauddin Makassar (UIN).

Sebagai dosen PNS UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim berada di bawah naungan Kementerian Agama atau Kemenag. Menerima gaji setiap bulannya di kisaran Rp 7 juta sampai Rp 10 juta.

Juga memperoleh penghasilan tambahan dari sertifikasi dosen, serta biaya hibah penelitian. Dosen juga masih bisa mendapatkan penghasilan dengan menjadi pembicara atau pengisi workshop, penulis buku, peneliti, penulis modul praktikum, pengoreksi soal ujian, penguji sidang akhir, pembimbing mahasiswa tugas akhir, dan pembimbing mahasiswa PKL (praktek kerja lapangan).

Baca Juga: Jaringan Uang Palsu UIN Alauddin Makassar: Mengedarkan Sejak 2010, Mesin Berasal dari Cina Dibeli Rp 600 juta

Seperti diketahui Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, bikin heboh Indonesia. Polres Gowa telah mengungkap jaringan pengedar uang palsu.

Dalam pengungkapan tersebut, kepolisian berhasil menyita uang palsu senilai Rp 446,7 juta dalam pecahan Rp 100.000 serta mesin cetak yang digunakan untuk memproduksi uang tersebut. Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Andi Ibrahim, diduga merupakan otak dari pabrik uang palsu di kampus pelat merah tersebut. (*)


Berikut pendidikan dan karir akademik Andi Ibrahim:

- S3 di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar (2019)

- S2 di Universitas Negeri Malang (2002)

- Sarjana Sastra dari Universitas Indonesia (1998) 

- Sarjana Agama dari UIN Alauddin Makassar (1995) 

- Dosen bergelar doktor di Jurusan Ilmu Perpustakaan

Halaman:

Tags

Terkini