PROKAL.CO, Kasus video dugaan uang palsu di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), mencuri perhatian publik. Berawal dari unggahan video seorang warga bernama Sultan, isu ini menjadi pembicaraan hangat di media sosial. Namun, apa sebenarnya yang terjadi?
Kronologi Kejadian
Pada Minggu, 22 Desember 2024, video viral yang dibagikan akun Instagram @sosmedmakassar menunjukkan Sultan merekam seorang polisi yang memeriksa uang dari ATM BRI Pallangga, Gowa. Sultan, warga asal Takalar, Sulsel, menyampaikan kekhawatirannya dalam video tersebut:
Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru: BRI Siapkan Layanan Perbankan Tanpa Hambatan
"Betul-betul kasus uang palsu sangat meresahkan warga Sulsel."
Pernyataan itu memancing reaksi publik, terlebih karena isu uang palsu merupakan masalah serius yang meresahkan.
Klarifikasi dan Permintaan Maaf
Sehari setelah video tersebut viral, Sultan mengunggah klarifikasi dan meminta maaf kepada masyarakat Sulsel. Ia menjelaskan bahwa uang yang ditarik dari ATM sebenarnya asli, berdasarkan hasil pemeriksaan pihak berwenang.
"Setelah dicek, bahwa keaslian uang tersebut memang asli. Sekali lagi saya meminta maaf kepada masyarakat Gowa," ungkapnya.
Baca Juga: 129 Tahun Berkarya, BRI Raih Dua Penghargaan Bergengsi di Ajang Keterbukaan Informasi Publik 2024
Reaksi Netizen
Respons netizen terhadap kasus ini pun beragam. Sebagian mengecam tindakan Sultan yang dianggap berlebihan, sementara lainnya menerima permintaan maafnya.
Salah satu komentar netizen berbunyi:
"Mau viral jalur buntu, emosi setiap lewat video-video yang buktikan uang asli atau palsu dengan cara dibelah begitu." Namun, ada pula yang menilai manusia memang tak luput dari kesalahan:
"Manusia tempatnya salah," tulis pengguna dengan akun @kazz_99.
Pelajaran yang Bisa Dipetik
Kasus ini memberikan beberapa pelajaran penting, yaitu:
- Bijak dalam Mengunggah Konten: Informasi yang belum diverifikasi dapat menimbulkan keresahan publik.
- Kepedulian terhadap Keaslian Informasi: Sebelum menyebarkan berita, penting untuk memastikan fakta agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Kasus ini akhirnya berakhir damai dengan klarifikasi dari Sultan, tetapi menjadi pengingat bahwa isu sensitif seperti dugaan uang palsu perlu ditangani dengan hati-hati.