nasional

Gubernur Dedi Mulyadi Imbau Warga Miskin Tak Usah Piknik, Katanya Daripada Terlilit Hutang

Senin, 2 Juni 2025 | 14:44 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi larang warga memaksakan piknik jika uangnya dari meminjam. (YouTube/ LEMBUR PAKUAN CHANNEL).

Piknik, rekreasi, memang ampuh menjadi cara untuk melepaskan lelah, penat dan stress. Banyak penelitian juga mengungkapkan bahwa pergi piknik, berwisata, ampuh menjadi obat bagi penyakit pikiran seperti depresi dan bahkan gangguan anxiety atau kecemasan.

Tak heran, bagi masyarakat yang sudah penat bekerja di hari kerja, akhir pekannya, mereka akan pergi berwisata. Ada yang suka bepergian sendiri, atau lengkap mengajak serta keluarga mereka.

Namun perlu dicatat, piknik ini bukan agenda atau kebutuhan wajib. Ada yang bilang kalau piknik masuk kategori kebutuhan tersier, mewah, tidak bisa dilakukan setiap saat apalagi jika destinasi yang dituju membutuhkan usaha perjalanan dan akomodasi yang membutuhkan uang.

Soal piknik, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi juga mengingatkan demikian. Warga miskin, yang tidak punya uang, sebaiknya tidak memaksakan piknik.

Menurut Dedi Mulyadi, banyak di lingkungan masyarakat menurut Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang memaksakan pergi liburan walaupun tidak punya uang. Dedi Mulyadi juga menegaskan, orang piknik adalah yang punya uang.

Jika memiliki uang, piknik yang baik adalah berangkatnya naik mobil ber-AC dan tidur di hotel. "Gableg duit mah, piknik sare di hotel, duit cukup naik mobilna AC ngeunah kanu pikiran," kata Dedi Mulyadi di Kabupaten Subang.

Selain itu, menurut Dedi Mulyadi, idealnya piknik ada uang untuk membeli oleh-oleh. Dedi Mulyadi menambahkan, agar senang uang untuk piknik bukan dari meminjam.

Lebih lanjut Dedi Mulyadi mengatakan, piknik adalah healing. "Traveling nyaeta jelema anu ngalepaskeun diri tinu stres, ameh eling (traveling adalah orang yang melepaskan diri dari stres agar selalu sadar," tutur Dedi Mulyadi dalam bahasa Sunda.

Dedi Mulyadi menggarisbawahi, jangan sampai, orang tidak punya uang memaksakan piknik atau berwisata, malah jadi terlilit hutang. Apalagi berhutang di rentenir. "Sia gara-gara piknik jadi traveling, jadi teu eling, piknik duitna make bank keliling (kamu gara-gara piknik jadi treveling, jadi tidak sadar, piknik uangnya pakai bank keliling," pungkas Dedi Mulyadi. (*)

 

 

Tags

Terkini