nasional

Kasus Diduga Keracunan MBG, BGN Bentuk Tim Investigasi

Senin, 22 September 2025 | 20:47 WIB
Konferensi pers Badan Gizi Nasional (BGN) di kantor pusat BGN, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (22/9). (Dimas Choirul/Jawapos.com).

 

JAKARTA — Badan Gizi Nasional (BGN) akan segera membentuk tim investigasi untuk menelusuri sejumlah kasus dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi belakangan ini. Langkah ini diambil guna mempercepat proses penelusuran penyebab kasus sambil menunggu hasil uji laboratorium dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang, menjelaskan bahwa hasil uji BPOM biasanya membutuhkan waktu cukup lama. Di kota besar seperti Jakarta, hasil pemeriksaan bisa keluar dalam empat hari hingga seminggu, sementara di daerah bisa memakan waktu hingga 14 hari.

“Jadi memang begini di dalam kasus-kasus yang diduga keracunan ini kita tidak bisa menjustifikasi sebetulnya oh ini keracunan, karena kita tetap harus menunggu dari BPOM,” kata Nanik di Kantor BGN, Senin (22/9).

Menurutnya, tim investigasi ini dibentuk sebagai langkah cepat untuk memberikan opsi kedua sebelum hasil resmi BPOM keluar. Tim investigasi terdiri dari ahli kimia, farmasi, hingga bidang kesehatan terkait.

“Kami membentuk tim investigasi ini sebagai second opinion nanti jadi sebelum hasil BPOM mungkin keluar kami sudah bisa kira-kira apa ya yang menjadi penyebab anak-anak ini sakit apakah betul karena keracunan atau karena alergi atau karena lain-lain hal,” jelasnya.

Nanik menambahkan, tim investigasi akan bekerja dengan meneliti berbagai aspek; mulai dari proses memasak, bahan baku, hingga sampel makanan yang setiap hari disimpan di lemari pendingin selama dua hari. Ia menegaskan, tim investigasi akan mulai bekerja dalam minggu ini.

“Insyaallah tim investigasi dalam minggu ini kita akan buat dan segera akan turun dan ini menunjukkan bahwa keseluruhan kami bahwa kami bukan sekedar kami akan lakukan evaluasi, kami melakukan hal yang memang ini yang harus dilakukan supaya masyarakat segera mendapatkan jawabannya,” tutur Nanik.

Lebih lanjut, Nanik menekankan bahwa temuan awal terkait kasus MBG ini bukan berasal dari laporan pihak luar, melainkan hasil pengamatan langsung tim BGN di lapangan.

Dengan adanya tim investigasi, BGN berharap masyarakat segera mendapatkan kejelasan terkait penyebab kasus dugaan keracunan, yang nantinya dapat dilakukan langkah perbaikan, baik dalam pengolahan makanan maupun penanganan pasien. "ini yang perlu kami dalami supaya tidak menjadi isu yang liar," pungkasnya. (*)

 

Terkini