YAHUKIMO - Di tengah upaya evakuasi lima pekerja tambang di Kampung Binki, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, yang tewas akibat serangan Kelompok Separatis Bersenjata (KST), Tim Gabungan Satgas Operasi Damai Cartenz justru menemukan empat pekerja tambang yang selamat. Mereka sebelumnya bersembunyi berhari-hari.
Mengutip Cenderawasih Pos (28/9), keempat korban yang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat pada Sabtu (27/9) tersebut masing-masing adalah Bakri Laode 38 asal Bau-Bau, Sulawesi Tenggara; Febri Basir 46 asal Donggala, Sulawesi Tengah; Tarik Baruba 44 asal Sangihe, Sulawesi Utara; dan Berti Oliver Dias 30 asal Ambon, Maluku. Mereka diketahui merupakan pekerja tambang yang terjebak di area pendulangan saat serangan KST beberapa hari sebelumnya menewaskan lima rekan mereka.
Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjenpol Faizal Ramadhani mengungkapkan bahwa proses evakuasi terhadap korban selamat tidak berlangsung mudah. Aparat gabungan sempat terlibat kontak tembak dengan KST saat menuju lokasi persembunyian para pekerja.
"Meski sempat terjadi kontak tembak, tim berhasil mengevakuasi empat warga sipil dalam keadaan selamat," ujar Faizal di Jayapura (27/9).
Lebih lanjut Faizal menegaskan bahwa Operasi Damai Cartenz akan terus fokus pada misi penegakan hukum yang humanis sekaligus menjaga keselamatan masyarakat sipil di wilayah rawan gangguan keamanan. Hal senada disampaikan Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Adarma Sinaga.
Ia menyampaikan, bahwa pengamanan di wilayah Yahukimo akan diperkuat dengan langkah-langkah strategis dan koordinatif bersama seluruh unsur aparat keamanan. "Penegakan hukum terhadap kelompok bersenjata akan dilakukan secara terukur, terarah, dan profesional," kata Adarma.
Kapolres Yahukimo AKBP Zet Saalino yang dikonfirmasi membenarkan soal empat penambang yang berhasil diamankan. "Jadi, saat rekan-rekan mereka ditembak dan dibunuh, mereka berhasil melarikan diri dan bersembunyi. Selama enam hari mereka bertahan di pinggir Kali Kabur hingga akhirnya ditemukan aparat dan kami bawa keluar," tambah Saalino.
Tapi, masih ada tiga penambang yang belum berhasil dievakuasi. "Untuk yang tiga lagi belum berhasil kami evakuasi karena faktor cuaca, tapi akan kami coba lagi. Semoga bisa tembus masuk ke lokasi," tuturnya. (rel/ade/ttg)