nasional

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia: Imbas Pergeseran Posisi Matahari ke Selatan

Kamis, 16 Oktober 2025 | 10:58 WIB
Ilustrasi panas.

JAKARTA – Cuaca panas ekstrem yang melanda berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir memiliki penjelasan ilmiah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa fenomena ini terjadi akibat pergeseran posisi matahari ke selatan wilayah Indonesia, yang membuat paparan sinar matahari terasa lebih terik dan intens.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa meskipun suhu udara di wilayah perkotaan umumnya berada pada kisaran 31–34 derajat Celcius, posisi matahari yang condong ke selatan menyebabkan suhu yang dirasakan masyarakat meningkat dari biasanya.

"Mengapa sekarang terasa panas? Karena posisi matahari sudah bergeser ke selatan wilayah Indonesia," jelas Guswanto seusai menghadiri acara Ekspose Pengendalian Karhutla Tahun 2025 di Jakarta. 

Minimnya Awan Memicu Peningkatan Suhu

Guswanto menambahkan, pergeseran posisi matahari ini secara bersamaan berdampak pada berkurangnya pembentukan awan hujan, terutama di wilayah selatan Indonesia. Kondisi langit yang cerah tanpa penghalang awan membuat energi panas dari radiasi matahari langsung mengenai permukaan bumi.

"Pergeseran ini menyebabkan pertumbuhan awan hujan di wilayah selatan menjadi jarang," ungkapnya.

Akibatnya, energi panas matahari tidak terhalang dan diserap langsung oleh permukaan bumi, sehingga suhu udara meningkat secara signifikan, terutama pada siang hari.

Prakiraan Musim Hujan dan Suhu Tertinggi

Meskipun sebagian wilayah Indonesia sudah mulai memasuki musim hujan sejak Agustus 2025, Guswanto menegaskan bahwa kondisi ini tidak terjadi secara serentak. Wilayah di bagian selatan masih didominasi oleh kondisi kering dan panas.

Menurut prakiraan BMKG, sebagian besar wilayah Indonesia baru akan memasuki musim hujan secara merata pada November 2025. Sementara itu, beberapa daerah diprediksi mengalami cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan, khususnya di wilayah Sumatera Utara dan Jawa bagian tengah. Hujan serentak di seluruh wilayah baru akan terjadi pada Desember, Januari, dan Februari.

Berdasarkan data BMKG pada Senin (13/10/2025), suhu udara di sejumlah kota besar tercatat berada di kisaran 27 hingga 35 derajat Celcius. Kota-kota yang mengalami suhu tertinggi, mencapai 32–35 derajat Celcius, di antaranya Serang, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.

BMKG mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan pada siang hari, memperbanyak asupan air putih, serta menggunakan pelindung seperti topi dan tabir surya untuk mencegah dehidrasi atau paparan panas berlebih.(*)

Terkini