nasional

Migrant Service Centre Terlengkap Hadir di Unhas, Menteri Mukhtarudin Sebut Jadi Role Model Pemberdayaan Pekerja Migran

Kamis, 13 November 2025 | 17:45 WIB
JADI CONTOH: Menteri P2MI, Mukhtarudin (kanan), meresmikan MSC Unhas di Makassar, Sulsel, Kamis, 13 November 2025. (ISTIMEWA)

PROKAL.CO, MAKASSAR-Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin meresmikan Migrant Service Centre (MSC) Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis, 13 November 2025.

Peresmian ini dirangkai dengan kuliah umum bertajuk "Membangun Ekosistem Pemberdayaan Pekerja Migran dari Hulu ke Hilir”, penandatanganan nota kesepahaman/MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Kementerian P2MI dengan Unhas.

Baca Juga: 6 Alasan Brand Marketing Menjadi Faktor Keberhasilan Bisnis

Dalam sambutannya, Menteri Mukhtarudin, menegaskan Unhas sebagai role model nasional bagi perguruan tinggi lain dalam mendukung pemberdayaan tenaga kerja migran Indonesia.

“Unhas menjadi mitra strategis pemerintah dalam mencetak generasi produktif dan berdaya saing global. Kami mengapresiasi langkah visioner Unhas,” ujar Menteri Mukhtarudin.

Migrant Service Center Universitas Hasanuddin disebut menjadi migrant center terlengkap, terintegrasi dari hulu ke hilir.

Pusat bahasa dan pelatihan untuk fasilitasi ujian dan sertifikasi, mes penginapan calon pekerja migran, rumah sakit Unhas untuk fasilitas MCU calon pekerja migran, bank Unhas untuk pembiayaan calon pekerja migran, serta perusahaan penempatan.

Menteri Mukhtarudin menjelaskan, pembentukan Kementerian P2MI pada 21 Oktober 2024 oleh Presiden Prabowo Subianto mencerminkan komitmen kuat negara, terhadap perlindungan dan peningkatan kompetensi pekerja migran, dari pra-keberangkatan hingga reintegrasi pasca-kepulangan.

Baca Juga: Di Nunukan Jumlah Gangguan Kesehatan Jiwa Meningkat, Ini Penyebab Utamanya

Saat ini, Kementerian P2MI tengah menyusun Grand Design Ekosistem Pekerja Migran dan merevisi UU 17/018 tentang Pekerja Migran Indonesia agar lebih baik.

"Dulu hanya badan, kini menjadi kementerian. Kami regulator sekaligus operator, tapi operatornya lama-lama kita buang, karena kita akan ciptakan sistem yang lebih baik,” tandas Mukhtarudin.

Mukhtarudin juga menekankan kolaborasi lintas sektor, termasuk OJK, BI, dan pelaku usaha untuk mengedukasi keuangan para pekerja migran.

Adapun Motto Kementerian P2MI, Migran Aman, Masyarakat Sejahtera, Indonesia Maju menjadi panduan utama.

Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, menyambut baik inisiatif ini.

Menurutnya, universitas tidak hanya mendidik, tetapi juga mencetak pekerja migran unggul berkarakter dan kompetitif global sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo. Termasuk pelatihan bahasa sesuai kebutuhan pasar kerja internasional.

Baca Juga: BRImo Capai 44,4 Juta Pengguna! BRI Catat Transaksi Digital Rp25 Triliun per Hari

“Bekerja di luar negeri adalah pekerjaan yang sangat mulia,” tandas Prof Jompa.

Hadir dalam acara itu, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham; Wakil Bupati Tana Toraja, Erianto L Paundanan; Wakil Bupati Pangkep, Abdul Assagaf; Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Setda Pinrang, Abdul Rahman Mahmud.

Staf Khusus Bidang Transformasi Digital dan Penguatan Pelayanan Publik Ilham Akbar Mustafa; Sekjen KP2MI, Komjen Pol Dwiyono; Dirjen P3KLN, Dwi Setiawan Susanto; dan Dirjen Pemberdayaan, Muh Fachri

Selain itu, hadir pula Direktur Bina Kemitraan Pelindungan, Ilham Rivai; Direktur Reintegrasi dan Penguatan Keluarga, Hadi Wahyuningrum; Ketua Senat Unhas; Kepala BP3MI Sulawesi Selatan, Dharma Saputra; dan Kepala BP3MI Sulawesi Utara; M Syachrul Afriyadi.

Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Kenang Hancurkan McGregor: Rasanya Seperti Liburan ke Maladewa

Puncak acara ditandai pelepasan simbolis tiga pekerja migran asal Maros ke Jepang.

Ini menegaskan komitmen nyata membangun ekosistem pemberdayaan pekerja migran dari hulu hingga hilir.

Dengan inisiatif ini, Unhas tidak lagi hanya kebanggaan Indonesia Timur, tetapi menjadi pionir nasional dalam mewujudkan visi Indonesia Maju. (*)

 
 
 

Tags

Terkini