nasional

Fenomena "Tarik Menarik" Dua Siklon di Utara Kalimantan Picu Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi

Minggu, 30 November 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi badai

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa aktivitas dua sistem siklon tropis yang saling berdekatan di wilayah utara Indonesia, yaitu Siklon Tropis KOTO dan Eks-Siklon Tropis SENYAR, menciptakan fenomena tarik-menarik yang berpotensi memicu cuaca ekstrem dan meningkatkan risiko bencana di sejumlah wilayah, termasuk Kalimantan.

Siklon Tropis KOTO saat ini berkembang di Laut Sulu, sementara Eks-Siklon Tropis SENYAR (yang terbentuk di Selat Malaka dan kini melemah) bergerak menuju Malaysia. Kedekatan kedua sistem ini menciptakan dinamika atmosfer yang disebut Efek Fujiwhara, mempersulit prediksi jalur pasti dan intensitas hujan.

BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk wilayah Kalimantan, khususnya Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat, atas dampak tidak langsung dari kedua sistem siklon tersebut.

Potensi Dampak di Wilayah Kalimantan (29–30 November 2025):

Hujan Intensitas Tinggi: Berpotensi terjadi hujan lebat hingga sangat lebat, terutama di Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara. Kondisi ini meningkatkan risiko banjir bandang dan tanah longsor.

Gelombang Tinggi: Keberadaan siklon ini diperkirakan memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan tinggi gelombang laut. Waspada gelombang tinggi hingga 4 meter di wilayah Perairan Kalimantan Utara dan Laut Sulawesi bagian barat.

Angin Kencang: Pergerakan massa udara yang tidak stabil juga berpotensi memicu angin kencang di sekitar wilayah terdampak.

Kepala BMKG mengimbau masyarakat di Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat untuk siaga penuh. "Fenomena tarik menarik kedua siklon ini akan membuat prakiraan jalur dan intensitas siklon menjadi lebih sulit. Akibatnya, skenario yang muncul semakin luas seiring dengan pergerakan dan perkembangan sistem siklon tersebut," jelas pihak BMKG.

Masyarakat yang beraktivitas di pesisir dan pelayaran diminta untuk menunda keberangkatan atau meningkatkan kewaspadaan, mengingat potensi gelombang tinggi dapat membahayakan keselamatan kapal-kapal kecil.

BMKG terus memonitor pergerakan Siklon KOTO dan Eks-SENYAR serta mengimbau masyarakat untuk menjauhi wilayah terbuka saat hujan badai disertai petir dan angin kencang, serta memahami langkah evakuasi jika diperlukan. (*)

Terkini